SIGAPNGAWI || Dalam bulan syuro dalam
penangggalan Jawa dan atau muharam dalam hitungan bulan hijriyah berbagai
ritual dilakukan. Terutama bagi orang Jawa bulan seperti ini dimanfaatkan untuk
kegiatan religi mulai berpuasa hingga hingga cara paling ekstrim. Seperti yang
dilakukan Suyitno pria 50 tahun yang tercatat sebagai warga Dusun Winong, Desa
Jambangan, Kecamatan Paron, Ngawi.
Ia nekat melakoni puasa yang tidak biasa
dilakukan oleh khalayak orang pada umumnya yakni puasa ‘ngluwang’ atau puasa
pendem. Cara yang dilakukan pria berambut gondrong ini adalah tubuhnya dikubur
hidup-hidup selama tiga hari dilokasi makam desa setempat.
Baru sekitar pukul 17.00 WIB pada Kamis
sore, (04/10), tanah kuburnya dibongkar oleh warga dan kerabatanya kemudian
Suyitno dikeluarkan dengan kondisi masih hidup. Kata Suyitno saat dijumpai
dirumahnya menjelaskan, ritual puasa pendem yang ia lakukan tata caranya sama
persis dengan mengubur orang mati.
Yakni tubuhnya dibungkus dengan kain
kafan lalu diikat sebanyak tiga bagian seperti mayat. Saat ditanya apa yang
dilihat didalam kuburan atau selama menjalani ritual puasa pendem. Suyitno pun
enggan menjawab karena yang ia alami didalam kubur sangat rahasia tidak bisa
diceritakan apapun.
“Apa yang saya alami tidak boleh
diceritakan. Dulu saya malah pernah tujuh hari melakukan puasa ngluwang. Tujuan
puasa saya ini hanya untuk meminta keselamatan dari Tuhan itu saja,” terang
Suyitno, Kamis, (04/10).
Tuturnya, puasa pendem yang dilakukan
ternyata tidak hanya sekali ini saja. Melainkan sudah beberapa kali hingga
dirinya lupa menghitung mengingat ritual semacam itu biasa dilakukan disetiap
bulan syuro. Hanya saja sebelumnya setiap puasa pendem dilakukan diarea tanah belakang
rumahnya sendiri tidak dikuburan.
Seperti diketahui dari keyakinan orang
yang disampaikan turun temurun bahwasanya puasa pendem atau ngluwang ini bisa
dilakukan antara tiga atau tujuh hari. Dengan puasa ngluwang memang pertaruhanya
nyawa dan hasilnya adalah mampu menghilangkan tubuh dari pandangan orang atau
melihat jelas dengan mata telanjang orang ataupun mahluk – mahluk ghoib. Dan puasa
ngluwang disebut-sebut sebagai cara untuk mendapatkan daya penglihatan gaib dan
menghilangkan sesuatu. (pr)
0 komentar: