SIGAPNGAWI - Mulai tahun 2018 ini Pemkab Ngawi
menggelar satu agenda tahunan namun boleh dibilang sebagai hal baru. Yakni,
lintas alam napak tilas Monumen Suryo – Museum Trinil sejauh 21 kilometer
dengan ribuan peserta menelusuri lintasan alam plus termasuk Kali Kakak yang
masuk Dusun Ngandu, Desa Bangunrejo Lor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi.
Ada apa dengan Kali Kakak ? iya 70 tahun
lalu atau tepatnya 10 November 1948 dari berbagai sumber menyebutkan Raden Mas
(RM) Tumenggung Ario Suryo yang tidak lain Gubernur Jawa Timur pertama kalinya
itu meninggal dibantai secara keji oleh PKI. Sepulangnya dari Yogyakarta, Gubernur
Suryo bersama dua orang pengawal hendak menuju Madiun.
Namun nahas, ditengah perjalanan
tepatnya di hutan masuk area Banjarejo, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi ia
berpapasan dengan gerombolan PKI. Mobilnya dicegat lantas Gubernur Suryo
tanganya diikat dan diseret 10 kilometer menggunakan kuda. Namun beliau tidak
meninggal lain halnya dengan dua pengawalnya yang mati terlebih dahulu akibat
aksi keji PKI tersebut.
Kemudian gerombolan PKI dibawah komando
Maladi Yusuf berspekulasi Gubernur Suryo mempunyai kesaktian sehingga susah
dibunuh. Lantas PKI itu pun menyeret hingga melewati tiga sungai agar orang republik
tersebut (kata PKI-red) bisa mati ketika dibunuh. Sampailah di sungai ketiga
atau terakhir yang dikenal dengan sebutan Kali Kakak. Dilokasi inilah akhirnya
Gubernur Suryo meninggal dengan cara disembelih oleh PKI.
Jasadnya dari sumber yang ada baru
diketemukan tiga hari berikutnya dan dimakamkan di Magetan. Sebagai daerah
kelahiranya. Dan kini dilokasi Kali Kakak ada satu tugu monumental untuk
mengenang aksi bengisnya PKI yang ingin mengubah ideologi Pancasila. (pr)
0 komentar: