Minggu, 18 November 2018

70 Tahun Silam, Kali Kakak Saksi Bengisnya PKI Terhadap Gubernur Suryo


SIGAPNGAWI - Mulai tahun 2018 ini Pemkab Ngawi menggelar satu agenda tahunan namun boleh dibilang sebagai hal baru. Yakni, lintas alam napak tilas Monumen Suryo – Museum Trinil sejauh 21 kilometer dengan ribuan peserta menelusuri lintasan alam plus termasuk Kali Kakak yang masuk Dusun Ngandu, Desa Bangunrejo Lor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi.
Ada apa dengan Kali Kakak ? iya 70 tahun lalu atau tepatnya 10 November 1948 dari berbagai sumber menyebutkan Raden Mas (RM) Tumenggung Ario Suryo yang tidak lain Gubernur Jawa Timur pertama kalinya itu meninggal dibantai secara keji oleh PKI. Sepulangnya dari Yogyakarta, Gubernur Suryo bersama dua orang pengawal hendak menuju Madiun.
Namun nahas, ditengah perjalanan tepatnya di hutan masuk area Banjarejo, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi ia berpapasan dengan gerombolan PKI. Mobilnya dicegat lantas Gubernur Suryo tanganya diikat dan diseret 10 kilometer menggunakan kuda. Namun beliau tidak meninggal lain halnya dengan dua pengawalnya yang mati terlebih dahulu akibat aksi keji PKI tersebut.
Kemudian gerombolan PKI dibawah komando Maladi Yusuf berspekulasi Gubernur Suryo mempunyai kesaktian sehingga susah dibunuh. Lantas PKI itu pun menyeret hingga melewati tiga sungai agar orang republik tersebut (kata PKI-red) bisa mati ketika dibunuh. Sampailah di sungai ketiga atau terakhir yang dikenal dengan sebutan Kali Kakak. Dilokasi inilah akhirnya Gubernur Suryo meninggal dengan cara disembelih oleh PKI.
Jasadnya dari sumber yang ada baru diketemukan tiga hari berikutnya dan dimakamkan di Magetan. Sebagai daerah kelahiranya. Dan kini dilokasi Kali Kakak ada satu tugu monumental untuk mengenang aksi bengisnya PKI yang ingin mengubah ideologi Pancasila. (pr)



SHARE THIS

Author:

Facebook Comment

0 komentar: