SIGAPNGAWI || Saat ini masalah Lesbian,
homoseksual, biseksual, transgender (LGBT) menjadi fenomena sangat mencemaskan.
Diam-diam penyakit ini telah terindikasi masuk ke berbagai wilayah tidak
terkecuali ke daerah seperti Ngawi ini. Komunitas LGBT sudah menyebar hingga ke
pelosok-pelosok dan mereka sudah berani terang-terangan menunjukkan identitas mereka
meskipun dalam tanda kutip masih sebatas di media sosial (medsos).
Indah Kusumawardhani Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Ngawi
menuturkan, bahwa kaum LGBT ini datang secara berkoloni dan disinyalir melibatkan
para remaja dan dewasa. Dengan dalih HAM, mereka leluasa berbuat semaunya.
“Kehadiran LGBT sangat mengkhawatirkan
kita bersama. Apalagi dijejaring sosial akhir-akhir ini secara vulgar memposting
foto-foto kegiatan mereka,” terang Danik sapaan akrab Kepala DP3AKB Ngawi,
Rabu, (17/10).
Tidak dipungkiri lagi setahun terakhir
terpantau kampanye LGBT dilakukan secara massif. Ditengah maraknya kampanye
tersebut ujar Danik, sangat penting bagi khalayak masyarakat untuk lebih
menyadari bagaimana pola asuh anak yang benar untuk mencegah terjadinya wabah LGBT
dikalangan remaja.
Berikut Danik memberikan beberapa tips
untuk mencegah masuknya wabah LGBT pada anak usia remaja :
1. Menjaga pergaulan anak
Jika anak Anda wanita maka tak baik
membiasakannya berteman dengan kaum laki-laki secara dominan. Hal ini akan
memberikan pengaruh psikologis pada anak untuk berkarakter dan berpenampilan
seperti laki-laki. Jika misalnya dalam satu keluarga anak perempuan Anda hanya
satu orang dan dominannya adalah laki-laki, maka para ibu harus mengambil peran
yang lebih besar terhadap pengasuhan sang anak perempuan.
Terlebih dalam satu keluarga dan
bertemu setiap hari. Kelalaian ibu membiarkan anak perempuannya bermain dengan
saudara laki-laki yang banyak dan dominan akan memberikan efek psikologis yang
kurang baik. Demikian juga sebaliknya jika di dalam keluarga tersebut yang
dominan adalah wanita dan anak pria hanya satu orang saja, maka ayah lah yang
harus selalu dekat dengan anak lelakinya.
2. Menghindari hal yang tidak pantas
pada anak
Tidak bisa disangkal, penularan LGBT
selalu identik dengan hal-hal yang sifatnya hal yang tidak pantas. Oleh karena
itulah Anda harus lebih dulu menjaga anak Anda dari hal ini. Hal yang tidak
pantas pada anak bisa berkembang melalui pergaulan sesama anak yang kurang
baik, melalui teknologi seperti televisi, gadget, games dan sebagainya. Sebagai
orang tua Anda harus mampu mengontrol penggunaan teknologi pada anak sehingga
tidak salah gunakan.
3. Memberikan pemahaman
keagamaan
Didiklah anak-anak Anda dengan
nilai-nilai norma agama yang kuat. Inilah yang akan membantu anak-anak Anda
bisa lebih kuat dari masalah hal yang tidak pantas, LGBT dan
keburukan-keburukan akhlak lainnya. Sedini mungkin harus ditanamkan nilai-nilai
keagamaan pada anak. Bahkan sejak dari alam kandungan, anak-anak harus diajak
mengenal Allah sehingga ketika lahir tak sulit baginya untuk mengulang
pelajaran apa yang telah disampaikan ibunya selama dalam alam kandungan.
4. Pendidikan hubungan laki-laki dan
perempuan pada anak
Jangan canggung menjelaskan masalah
hubungan laki-laki dan perempuan pada anak. Katakan kepada anak-anak tentang
hubungan laki-laki dan perempuan yang normal dan tidak normal. Ingatkan
anak-anak agar tidak terjebak pada hal yang tidak pantas selama dalam
pergaulan. Jelaskan fungsi-fungsi organ tubuh dan akibatnya bila digunakan.
Pahamkan anak-anak Anda dengan hal-hal yang begini sehingga ketika mereka
melihat sesuatu yang tidak normal, mereka akan tahu bahwasannya hal itu tidak
baik dan menyalahi norma maupun agama.
5. Mengajak anak ke kajian
atau seminar LGBT
Anak-anak usia remaja seperti
tingkat SMP dan SMA sudah bisa dipahamkan melalui kegiatan formal seperti
seminar dan sejenisnya. Oleh karena itu ajak dan damping putra putri Anda untuk
mengikuti berbagai kajiannya. Agar mereka tahu bagaimana bahaya dan akibatnya
dari LGBT tersebut. Saat ini ada banyak kajian dan seminar yang menjelaskan
tentang bahaya LGBT tersebut. Dengan ikutnya Anda mendampingi putera puteri
Anda akan membuat mereka lebih semangat dan memahami apa yang mereka saksikan
dan dengarkan dalam kajian. Dengan demikian mereka akan lebih mudah paham dan
mengetahui bahayanya. (pr)
0 komentar: