Selasa, 27 November 2018

Hari Ini Jokowi Resmikan Tol Sragen - Ngawi, Berikut Fakta Tol Trans Jawa



SIGAPNGAWI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan resmikan tol ruas Sragen-Ngawi, Rabu (28/11/2018) siang. Peresmian dilakukan di rest area KM 538 kawasan Ngrampal, Sragen.

Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) David Wijayatno mengatakan setelah diresmikan, masyarakat dapat menikmati jalan tol itu secara gratis. Menurutnya penggratisan dilakukan selama seminggu sebagsi sosialisasi tarif dan golongan kendaraan. 

"Hal itu sesuai Diktum Kelima Kepmen PUPR Nomor: 897/KPTS/M/2018," papar dia.

Ia mengatakan, pengoperasian tol Sragen-Ngawi adalah tahap ke tiga dari pengoperasian jalan tol Solo-Ngawi secara keseluruhan. 

Berikut fakta tentang tol trans Jawa

Tol Trans Jawa termasuk dalam Asian Highway 2 atau Jaringan Jalan Asia. Merupakan kerjasama antara negara-negara di Asia, Eropa, dan Economic and Social Commision for Asia and the Pacific (ESCAP) PBB. Dibahas pada sidang ke 48 pada tahun 1992 yaitu pembangunan terdiri dari Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway sebagai proyek fasilitasi transportasi perjalanan darat yang menyatukan Benua Asia kemudian bersambung sampai dengan Benua Eropa.

*Pada Era Presiden Soeharto*
Tol Trans Jawa (Merak-Banyuwangi) total panjangnya kurang lebih 1200 Km, digagas pada era Presiden Soeharto. Terdiri dari : Merak-Tangerang 72,45 km dibangun pada tahun 1984; Tangerang-Jakarta 26,3 km dibangun tahun 1980; Jakarta Inner Ring Road (JIRR)  46 km dibangun tahun 1987-1996; Jakarta Outer Ring Road (JORR)  64 km pada era ini menyelesaikan Cikunir-Cakung tahun 1990 dan Pondok Pinang-Lenteng Agung tahun 1995, selebihnya diselesaikan di Era Presiden SBY; Jakarta-Cikampek 73 km dibangun tahun 1985-1987.

Di era ini telah digagas 9 ruas utama Cikampek-Surabaya yang dimulai tahun 1995 dengan total panjang 615 km, tetapi mengalami stagnasi karena krisis moneter pada 1998, yaitu : Cikampek-Palimanan 116,75 km; Pejagan-Pemalang 57,5 km; Pemalang-Batang 39,2 km; Batang-Semarang 75 km; Semarang-Solo 72,64 km; Solo-Ngawi 90,1 km; Ngawi-Kertosono 87,02 km; Mojokerto-Jombang-Kertosono 40,5 km; Mojokerto-Surabaya 36,27 km; Penundaan program Tol Trans Jawa ditandai dengan Keputusan Presiden No.39/1997.

Untuk Surabaya-Gempol 43 km dibangun pada 1986-1993. (ruas tol porong-gempol ditutup sejak 2006 akibat lumpur lapindo).

*Pada Era Presiden SBY*
Stabilitas ekonomi, keamanan  dan politik pasca krisis moneter mejadi prioritas di era ini dan infrastruktur juga dimulai. Jakarta Outer Ring Road (JORR 1)  64 km diselesaikan dan diperluas ke tahap JORR 2 dengan panjang 110,4 km.

Dan mulai tahun 2005 Tol Trans Jawa Cikampek-Surabaya mulai memasuki fase percepatan, pembangunan yang tertunda mulai diteruskan dengan dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol (BPJL). Hingga akhir jabatan SBY progresnya sebagai berikut : Tol Cikampek-Palimanan dimulai pada 8 Desember 2011 dan beroperasi 3 juni 2015; Pejagan-Pemalang kontrusksi 9,96%; Pemalang-Batang pembebasan tanah 1,86%; Batang-Semarang pembebasan tanah 20,31%; Semarang-Solo konstruksi 31,43%; Solo-Ngawi konstruksi 15,20%; Ngawi-Kertosono pembebasan tanah 66,40%; Mojokerto-Jombang-Kertosono konstruksi 66,40%; Mojokerto-Surabaya konstruksi  33,51%; 

*Pada Era Presiden Jokowi*
Pembangunan Tol Trans Jawa dilanjutkan dan dipercepat/dikebut, dengan target selesai pada tahun 2019. Progres Sampai dengan akhir 2018, Tol Cikampek-Surabaya terhubung dan sudah operasional (menyisakan Wilangan-Kertosono 76%); 

Pada era ini Tol Trans Jawa diperluas lagi, Surabaya-Porong yang telah beroperasi sejak tahun 1993 dilanjutkan Porong-Gempol 6,34 km dan Gempol-Pasuruan 34,15 km telah beroperasi menyisakan pasuruan-grati. Dilanjutkan Pasuruan -Probolinggo 31 km dan berlanjut Tol Probolinggo-Banyuwangi 170,36 km mulai dibangun 2017 ditargetkan selesai pada 2020. (pr)
 
 

SHARE THIS

Author:

Facebook Comment

0 komentar: