SIGAPNGAWI ||
Didepan ribuan jamaah Nahdlatul Ulama (NU) di alun-alun Kota Ngawi, Jawa
Timur Cawapres Ma'ruf Amin mengungkap alasanya bersedia mendampingi
Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, Senin, (21/01/2019). Menurut
Ma'ruf keberadaan Jokowi selama ini sangat menghormati kalangan
nahdliyin.
"Karena
Pak Jokowi begitu hormatnya pada kita sebagai santri maupun ulama.
Sehingga tidak salah ketika saya menerima tawaran beliau untuk
mendampinginya," terang Ma'ruf Amin.
Padahal
secara logika tandas Ma'ruf, untuk mendampingi pencapresan Jokowi bisa
diambil dari kalangan politisi. Namun lain kenyataanya justru meminang
dari kalangan nahdliyin pada ajang Pilpres yang digelar 17 April 2019
mendatang.
Hal
itu menandakan bahwa Jokowi begitu hormat kepada kalangan nahdliyin
bukan hanya sekedar mendukung melainkan menggandeng. Lebih-lebih pasca
lengsernya Gus Dur dari kursi kepresidenan hingga sekarang ini
keberadaan kaum nahdliyin belum diberi kesempatan lagi untuk memimpin
negeri ini.
"Sekarang
inilah kesempatan kita untuk terlibat langsung dalam membangun bangsa.
Maka dari itu sudah saatnya warga NU tampil lagi," urainya.
Diakhir
pemaparanya dihadapan ribuan jamaah KH Ali Gondrong melalui kemasan
"Ngawi Bersholawat" menginginkan kehadiran NU dewasa ini sebagai perekat
keutuhan bangsa Indonesia. Apalagi ditengah situasi intoleransi agama
hadirnya kalangan nahdliyin bisa mewujudkan keutuhan bangsa dalam
kemajemukan.
Ditempat
yang sama Budi Sulistyono Bupati Ngawi mengatakan pada prinsipnya ia
menyambut baik kehadiran Ma'ruf Amin dalam kegiatan Ngawi Bersholawat.
Memang di Ngawi sendiri ada pengajian rutin melibatkan KH Ali Gondrong.
"Sebenarnya
kita menggelar pengajian rutin bersama KH Ali Gondrong dengan jamaah
fanatismenya yang luar biasa melalui mafia sholawat. Kebetulan Ma'ruf
Amin ada di Madiun dan diundang kesini alhamdulilah bisa hadir,"
jelasnya. (pr)
0 komentar: