SIGAPNGAWI || Pasca tewasnya Suyitno (35) tertabrak
KA Argo Wilis disekitar perlintasan kereta api tanpa palang pintu masuk Dusun
Salak, Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi akhirnya terungkap dengan
gamblang. Peristiwa yang terjadi pada pukul 09.35 WIB pada Senin, (17/09)
bermula korban yang tercatat sebagai warga Dusun Kenongorejo, RT 04/RW 05, Desa
Sekarputih, Kecamatan Widodaren, Ngawi hendak menyeberang rel di perlintasan
tanpa palang pintu.
Sebelum kejadian, korban dengan
mengendarai sepeda motor protolan tanpa plat jenis Yamaha Vega berjalan dari
utara ke selatan. Saat bersamaan dari arah timur muncul KA Argo Wilis dengan
nomor lokomotif LOGCC2061321, karena jarak terlalu dekat akhirnya korban
tertabrak kereta api dan terseret sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Dari
kejadian itu korban tewas seketika dengan luka mengenaskan disekujur tubuhnya.
Kapolsek Kedunggalar AKP Sukisman
menuturkan, sebelum kejadian korban sempat diteriaki warga yang berada
disekitar lokasi kejadian. Karena tidak mendengar, korban nyelonong begitu saja
hingga peristiwa terjadi. Setelah diusut, ternyata korban menderita bisu dan
tuli.
“Korban selama ini menderita bisu dan
tuli jadi tidak mendengar ketika ada kereta api melintas maupun teriakan warga
yang melihat,” terang Kapolsek Kedunggalar AKP Sukisman.
Kata Kapolsek Kedunggalar, korban tujuan
awalnya hendak mencari jerami atau damen sebagai pakan ternaknya dirumah. Setelah
kejadian itu jasad Suyitno langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soeroto
Ngawi untuk dilakukan visum sebelum dimakamkan di TPU sekitar rumah duka. (pr)
0 komentar: