SIGAPNGAWI || Sebanyak 161 warga Ngawi, Jawa Timur,
dinyatakan meninggal akibat ganasnya serangan penyakit HIV AIDS dan 401 lainya
dinyatakan sebagai penderita. Total terhitung per Agustus 2018 lalu baik yang
hidup maupun meninggal sebanyak 562 penderita. Dari jumlah itu penderita
didominasi 293 kaum laki-laki dan sisanya perempuan.
Seperti data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan
(Dinkes) Ngawi penyebaran HIV AIDS dari 24 wilayah UPT Puskesmas berada di
Teguhan masuk Kecamatan Paron. Diwilayah yang masuk UPT Puskesmas Teguhan
tercatat ada 41 orang penderita dan 14 penderita diantaranya dinyatakan
meninggal. Dari jumlah itu terdata ada 20 penderita profesinya swasta dan 14
orang penderita berasal dari ibu rumah tangga (IRT).
Berdasarkan data marbidasi kasus HIV
AIDS di Ngawi sejak 2009-2018 jumlah penderita terus mengalami peningkatan. Meskipun
penyakit akibat serangan kekebalan tubuh terdeteksi diwilayah tersebut diketahui
secara medis sejak tahun 2002.
Jaswadi Kasi Pengendalian Penyakit
Menular (P2M) Dinkes Ngawi menyebutkan, penderita HIV/AIDS pada umumnya usia produktif antara 18-35 tahun yang
jumlahnya terus mengalami peningkatan dan terus ditemukan penderita baru.
Untuk penularan HIV/AIDS ungkap Jaswadi, memang berbagai faktor salah satunya
melakukan sex bebas. Sehingga ia mengingatkan untuk menjalani hidup sehat tanpa
melakukan sex bebas tanpa alat pengaman. Soal keberadaan warung remang-remang
yang mungkin ada di wilayah Ngawi bisa menjadi salah satu penyebab penularan HIV/AIDS namun pada dasarnya berbagai
macam penyebab. (pr)
0 komentar: