SIGAPNGAWI || Hari ini 10 November setiap tanggal
yang diperingati secara nasional sebagai hari pahlawan. Pastinya sesuai pesan
Bung Karno dengan mengatakan ‘Jas Merah’ yang dimaknai jangan melupakan
sejarah.
Sebab, sejarah adalah peristiwa yang
terjadi pada suatu masa melalui proses yang membutuhkan pengorbanan. Selaras
yang dikatakan Bupati Ngawi Budi Sulistyono yang kerap disapa Kanang dalam peringatan
Hari Pahlawan di halaman Pendopo Wedya Graha Ngawi, Sabtu, (10/11/2018).
“Sebenarnya dalam setiap peringatan yang
diambil tidak lain maknanya. Sesuai jati diri pahlawan mereka berjuang tanpa
pamrih tanpa memikirkan saya akan jadi apa dan saya akan mendapat apa,” terang
Kanang.
Tentunya sesuai etimologi kata pahlawan
jelas terkandung maksud bagi mereka yang berjuang mempertaruhkan jiwa raga demi
bangsa, demi bumi pertiwi. Bukan untuk memperjuangkan kelompok, etnis dan
lebih-lebih individual yang berujung pertikaian sesama anak bangsa.
“Dalam istilah berjuang pasti sesuai
masanya. Kalau sekarang jangan sampai terjadi ego sektoral justru sebaliknya
jaga kerukunan demi kemajuan dan kemakmuran bangsa ini,” jelasnya.
Ia juga menyayangkan situasi serta
kondisi nasional sekarang ini. Banyak plintiran-plintiran politik yang mengarah
pada perpecahan bangsa dengan menebarkan isu-isu yang tidak jelas. Hal itulah
bisa dikatakan pahlawan kesiangan.
Kanang pun menitikberatkan pada situasi
jelang tahun politik 2019. Sangat diharapkan kepada para calon legislative/wakil
rakyat baik ditingkat nasional maupun regional untuk memberikan informasi
politik yang mendidik ditengah masyarakat.
“Sudut pandang boleh beda, mari
berkompetisi program-program kerakyatan demi kemajuan bangsa Indonesia. Jangan
merasa paling benar, jangan merasa paling kuat justru saling menghargai demi
menciptakan situasi yang kondusif jelang tahun politik 2019 nanti,” pungkas
Kanang. (pr)
0 komentar: