Selasa, 06 Maret 2018

Disamping Wakil Rakyat Kini Yudho Tekuni Ternak Love Bird, Harganya Wow !

NGAWI - Beternak love bird merupakan kegiatan mengasyikkan sekaligus mendatangkan keuntungan besar. Apalagi kalau ditunjang dengan keberanian membeli induk berkualitas yang berharga mahal maka hasilnya pun berlipat sehingga tak kalah dengan pendapatan eksekutif berdasi.


Tapi kini lain meskipun berdasi alias orang penting sebagai anggota DPRD Ngawi dari Partai Gerindra Yudho tetap saja merintis usaha sampingan yang bernilai puluhan juta. Tebak saja, disela-sela sebagai wakil rakyat ia menekuni sebagai ternak burung love bird dirumahnya Jalan Kanigoro, RT 05/RW 07, Dusun Sambirobyong, Desa/Kecamatan Geneng, Ngawi.


“Awalnya ternak love bird itu memang bagian dari hobby saya sebelumnya yang suka ternak burung tapi burung biasa-biasa itu. Kemudian beli anakan love bird jenis biola nilainya sudah jutaan saat itu kemudian jadi indukan dan berkembang hingga kini,” terang Yudho dengan nama komplit Yudho Aris Saputro ini, Selasa (06/03)


Untuk melakukan usaha sampingan bernilai tinggi tersebut Yudho memanfaatkan salah satu ruang rumahnya berukuran 4x5 meter sebagai kandang love bird. Tak heran jika lokasinya pun harus benar-benar protek dari aksi maling mengingat harga burung love bird miliknya bukan kelas ‘ecek-ecek’ melainkan bernilai puluhan juta setiap ekornya tergantung pada jenis.


Kini, ia mengoleksi beberapa jenis love bird mulai biola, pb hingga euwing yang harganya bikin mata ngiler. Betapa tidak kata Yudho, beberapa waktu lalu love bird jenis euwing pernah ditawar Rp 25 juta sepasang. Meski ditawar nilai fantastis sekelas burung belum juga dilepas karena harganya belum cocok.


Ia mengaku baru satu-satunya peternak di wilayah Ngawi yang mengoleksi love bird jenis biola maupun euwing yang jumlahnya mencapai belasan ekor. Masalah harga memang berkisar diatas Rp 15 juta setiap ekornya dan mampu menembus pasar nasional. Mengapa harganya bisa mahal ? kata suami dari Friska Febelinda mendasar dari spesifikasi warna bulu.
Makin variatif warna bulu yang dimiliki akan mempengaruhi nilai jualnya.


Dilain sisi, usahanya itu tidak menyurutkan dirinya sebagai wakil rakyat di DPRD Ngawi justru termotivasi untuk terus mengabdi sebagai penyambung lidah sekaligus memperjuangkan hak rakyat.  Mengenai keuntungan dari ternak burung ‘mahalnya’ itu beber Yudho,  sebagian ia sedekahkan ke fakir miskin dan kaum duafa disekitar tempat tinggalnya.


“Kalau dapat rejeki dari penjualan burung ya sebagian keuntunganya saya bantukan ke saudara-saudara sekitar sini yang membutuhkan. Tidak apa-apa meskipun nilainya kecil yang penting iklas,” urainya. (pr)




SHARE THIS

Author:

Facebook Comment

0 komentar: