Selasa, 06 Maret 2018

Yakin Sosok Gus Ipul-Puti, Petani Padi Di Ngawi Minta Nasibnya Diperhatikan

NGAWI - Menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 merupakan momen menarik untuk disimak dari program pro rakyat yang dijanjikan para pasangan calon (paslon) atau sang kandidat. Tetapi lain halnya bagi salah satu petani asal Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Ngawi ini dengan blak-blakan ia mengaku yakin atas figur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama duetnya Puti Guntur Soekarno (Puti) untuk memimpin Jawa Timur lima tahun kedepan.

“Bagi saya petani yang tidak tahu apa-apa ini kayaknya yakin saja sama Gus Ipul dan Puti itu. Mereka kelihatanya berpengalaman dibidang pertanian, makanya saya berharap seandainya jadi gubernur nanti nasib petani seperti saya ini lebih diperhatikan gitu saja,” terang Harianto petani asal Desa Teguhan, Selasa (06/03).

Alasanya, wilayah Ngawi merupakan satu daerah dari 38 kabupaten/kota sebagai lumbung padi di wilayah Jawa Timur sekaligus sebagai parameter keberhasilan pertanian. Untuk itu Harianto pun tidak minta yang neko-neko terpenting adalah soal harga gabah pasca panen harus diperhatikan. Jangan sampai petani padi dirugikan oleh para spekulan yang berakibat biaya produksi tidak kembali ditangan.

“Paling tidak harga gabah sesuai HPP lah jangan dibawahnya itu sudah layak bagi petani. Untuk itu Gus Ipul bersama Puti harus membuat kebijakan strategis buat petani di Ngawi ini. Mengingat Ngawi katanya sebagai sentra produksi padi untuk memasok kebutuhan beras nasional,” beber Harianto.

Sambungnya, dirinya menyambut baik program pemaparan dari Puti Guntur beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa sektor pertanian adalah soko guru ekonomi. Karena itu pemerintah memperhatikan melalui kebijakan pro petani. Apalagi dikabarkan bersama Gus Ipul, cucu dari Presiden Soekarno itu tengah mematangkan rencana kebijakan yang pro petani, baik mengenai aspek modal, bibit, pupuk dan sarana produksi pertanian.

Terpisah beberapa waktu sebelumnya, seperti yang dikatakan Bupati Ngawi Budi Sulistyono menandaskan kalau toh wilayahnya telah mampu memasok kebutuhan beras nasional. Menyusul kebutuhan gabah untuk Ngawi sendiri hanya 20 persen dari total produksinya sekitar 150 ribu ton per tahun.


Kebutuhan padi untuk warga Kabupaten Ngawi hanya sekitar 20 persen dari total produksi sekitar 150.000 ton, sehingga kelebihanya mencapai 80 persen untuk mengisi pasar nasional, termasuk Jakarta. Dari alasan inilah dari tahun ke tahun kita terus memacu produktifitas gabah di Ngawi ini,” pungkas Kanang sapaan akrab Bupati Ngawi. (pr) 



SHARE THIS

Author:

Facebook Comment

0 komentar: