SIGAPNGAWI || Musim
kemarau tahun ini ada beberapa daerah di wilayah Ngawi, Jawa Timur disinyalir kekurangan
air bersih. Tidak mau permasalahan berlanjut, Komisi II DPRD Ngawi melakukan
inspeksi mendadak (sidak) ke Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman untuk melihat
langsung kendala yang dihadapi masyarakat desa setempat.
Khoirul Anam
Mukmin Ketua Komisi II DPRD Ngawi dihadapan sejumlah wartawan mengatakan,
pihaknya mendengar ada permasalahan air bersih di Desa Gunungsari sejak
beberapa hari terakhir. Dalam kegiatan sidak tersebut disimpulkan kebutuhan primer
akan air bersih di wilayah Gunungsari masih tercukupi.
“Kalau untuk
kebutuhan minum, mandi dan cuci masih mencukupi hanya saja debit airnya
berkurang. Maklum ini kan musim kemarau,” terang Gus Anam sapaan akrab Ketua
Komisi II DPRD Ngawi, Selasa, (18/09).
Dikatakan,
dalam sidak yang dilakukan bersama anggota dewan lainya itu diketahui ada
permasalahan terkait langsung dengan irigasi sawah. Pihaknya mengusulkan ke
pemerintah daerah (Pemkab Ngawi-red) untuk mencarikan solusi sumber air dengan
melakukan pengeboran sumur dalam (P2T-red) di Gunungsari guna mengatasi
kekeringan setiap musimnya itu.
“Hasil sidak
tentunya menjadi bahan evaluasi kita untuk segera ditindaklanjuti oleh
pemerintah daerah. Harus dicarikan solusinya dengan membuat sumur dalam,” beber
Gus Anam.
Legislator PKB
ini juga mengusulkan 35 wilayah desa sebagai daerah terdampak kekeringan. Untuk
itu jelas Gus Anam, peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi
lebih memaksimalkan droping air bersih ke sejumlah kawasan kering sesuai yang
dipetakan.
“Silahkan lebih
meningkatkan lagi frekuensi pengiriman air bersih ke sejumlah kawasan kering
sesuai permintaan warga. Tentunya meningkatkan jumlah armada truk tangki,”
pungkas Gus Anam. (pr)
0 komentar: