SIGAPNGAWI ||
Sebanyak 30 orang tenaga honorer kategori dua (K2) asal Ngawi, Jawa
Timur nekat melurug ke Jakarta untuk mengadukan nasib mereka setelah
gagal menjadi aparat sipil negara (ASN).
Puluhan
tenaga K2 berangkat sekitar pukul 10.00 WIB, Senin, (29/10), dari
halaman GOR Bung Hatta Ngawi menggunakan satu armada bus.
Didik
Kuntono Koordinator aksi K2 asal Ngawi tersebut manandaskan, mereka ke
Jakarta untuk menggelar aksi didepan istana dan DPR RI bersama ribuan K2
se-Indonesia Selasa besok 30 Oktober 2018.
Aksi
yang dituntut agar pemerintah pusat melalui DPR RI segera menerbitkan
peraturan pemerintah (PP) sebagai payung hukum terhadap pengangkatan
mereka menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).
"Iya
hari ini kami para K2 khususnya berusia 35 tahun ke atas akan ke
Jakarta bergabung dengan rekan-rekan K2 lainya mendesak pemerintah
segera menerbitkan PP itu," terang Didik Kuntono Koordinator aksi K2
asal Ngawi, Senin, (29/10).
Didik
membenarkan, pada CPNS 2018 ini dirinya tidak bisa berbuat banyak
setelah terbitnya Permenpan RB Nomor 36 Tahun 2018. Dalam aturan itu
disebutkan, untuk bisa mengikuti CPNS maksimal usia 35 tahun.
Satu-satunya solusi yang dijanjikan pemerintah mereka akan disalurkan
menjadi tenaga P3K di daerah.
"Pemerintah
pusat harus memperhatikan nasib-nasib kami ini yang sudah puluhan tahun
mengabdikan diri sebagai guru. Jangan sampai kami-kami ini hanya
dijanjikan terus namun tidak berujung pangkal," tegas Didik. (pr)
0 komentar: