Sabtu, 29 Desember 2018

Jelang Tahun Baru Petugas Sisir Cafe Karaoke Kota Ngawi

Jelang Tahun Baru Petugas Sisir Cafe Karaoke Kota Ngawi


SIGAPNGAWI - Puluhan petugas gabungan dari aparat Polres Ngawi, Sub Denpom TNI dan Satpol PP melakukan razia ke sejumlah hotel dan café karaoke. Operasi razia dilakukan untuk mengantisipasi peredaran narkoba maupun penyakit masyarakat lainya jelang perayaan pergantian tahun yang tinggal menghitung tersebut, Sabtu, (29/12).

Puluhan petugas berseragam mulai pukul 20.00 WIB langsung menyasar ke beberapa café karaoke di Kota Ngawi. Kali ini yang disasar meliputi Hokky, Diva dan rumah kaca. Sayangnya saat petugas menyasar ke cafe karaoke rumah kaca yang ada di Jalan Supriyadi Ngawi tersebut kondisinya tutup tidak operasional.

"Kali ini ada tiga cafe karaoke yang kita sasar. Namun untuk rumah kaca tutup tidak operasi," jelas Kompol Rudy Sesunan Kabagops Polres Ngawi.

Jelasnya, dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) kali ini mengerahkan 71 personel gabungan. Seperti yang terlihat di di cafe karaoke Diva maupun Hokky beberapa perempuan pemandu lagu (PL) berhasil diperiksa identitasnya.  Selain itu mereka wajib melakukan tes urin untuk memastikan sebagai pemakai atau tidak  dengan memakai tester.

“Kalau kegiatan operasi cipta kondisi seperti akan kita gelar menjelang tahun baru. Tujuanya jangan sampai momen pergantian tahun ada kegiatan yang sekiranya menjadi bagian dari penyakit masyarakat," tutup Rudy Sesunan. (pr)




Rabu, 19 Desember 2018

WASPADA : Penipuan Dengan Modus “GENDAM” Kembali Terjadi di Daerah Hutan Ngawi

WASPADA : Penipuan Dengan Modus “GENDAM” Kembali Terjadi di Daerah Hutan Ngawi


SIGAPNGAWI – Waspada memang harus di setiapa waktu. Jangan sampai kejadian gendam membuat raib harta benda kita.

Seperti yang dilansir pada Rabu 19 Desember 2018 pukul 16.00 WIB, adannya laporan inisial “DR” Ibu Rumah tangga 57 tahun, Ke Polsek Kedunggalar tentang adanya tindak penipuan dengan modus gendam, 1 (satu) unit sepeda motor Honda Scoopy Nopol AE 2301 JH, warna coklat hitam th 2018, STNK atas nama DARWATI raip di bawa kabur dengan modus gendam oleh tersangaka yang di perkirakan 2 orang.

Tepatnya Dipinggir jalan raya Ngawi – Solo masuk Dusun Ngubalan Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi.

Menurut keterngan korban “Kejadian berawal pada hari Rabu 19 Desember 2018 sekira pukul 11.00 WIB, saya berangkat dari Rumah menuju kerumah mertua di Dusun Sonde Kec. Pitu Kab. Ngawi dengan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy Nopol AE 2301 JH seorang diri melalui Jalan Raya Solo - Ngawi dari Gendingan ketimur.

Sesampainya di TKP (tempat kejadian perkara) korban dipepet dan diberhentikan 2 (dua) orang pemuda yang berboncengan mengendarai motor Honda Vario warna putih, setelah berhenti 2 pemuda yang tidak diketahui identitanya tersebut mendekati korban dan menepuk pundak kanan sebanyak 1 (satu) kali kemudian bertanya tentang tujuan perginya korban. 

Setelah menjawab pertanyaan tersebut merasa pusing dan kemudian korban tidak sadarkan diri, setelah sadar Sudah duduk dipinggir jalan dalam keadaan lemas dan pusing melihat sepeda motor Honda Scoopy Nopol AE 2301 JH dan helm yang kupakai sudah tidak ada, baru menyadari. ” ungkap korban. 

Kemudian Kurang lebih 2 jam ada pengendara sepeda arah Ngawi berbalik menolong korban, setelah mendapat penjelasan tentang kejadian yang dialami korban kemudian Saksi menolong korban diantar ke Pos Lalu lintas Monumen Suryo, untuk selanjutnya diantar ke Polsek Kedunggalar untuk proses lebih lanjut. (Jf)




Selasa, 18 Desember 2018

Polsek Kedunggalar Mendatangi TKP Orang MD Diduga Gantung Diri

Polsek Kedunggalar Mendatangi TKP Orang MD Diduga Gantung Diri


SIGAPNGAWI – Bertempat di Rt 02/ 02 Dusun Recobanteng, Desa Wonorejo, Polsek Kedunggalar, evakuasi warga yang meninggal dunia yang di sebabkan/ diduga gantung diri, Selasa (18/12/2018).


Kapolsek Kedunggalar AKP Sukusman mengatakan, setelah menerima laporan adanya orang gantung diri bertindak cepat dengan mendatangi TKP bersama dengan tim medis dari Puskesmas Kedunggalar.


“Kejadian berawal saat istri korban Sdri Parmi bangun tidur melihat suaminya tidak ada ditempat, kemudian meminta tolong saksi 1 yang bernama Saimun (70) yang beralamat Dusun Recobanteng, RT 02/02 Desa Wonorejo, Kec.Kedunggalar, pada pukul 05.30 wib. Saat pencarian tersebut ditemukan di kebun jati milik Sdr. Warsito yang terletak diseberang jalan depan rumah korban, sudah dalam keadaan tergantung di pohon jati dengan menggunakan tali senar. Mengetahui hal tersebut saksi 1 kemudian melaporkan ke Kasun Recobanteng Sdr.Sumarno dan diteruskan ke Polsek Kedunggalar, ungkap Kapolsek.


Menurut Kapolsek, Berdasarkan olah TKP dan hasil pemeriksaan dari medis di mungkinkan korban meninggal karena bunuh diri, dan tidak diketemukan bekas/ tanda-tanda penganiayaan.


“Adapun identitas korban adalah Sdr Wir Jardi warga Rt 02/02 Dusun Recobanteng, Desa Wonorejo, Kec.Kedunggalar, Kab.Ngawi, untuk penyebabnya, menurut keterangan istri korban Sdri Parmi diduga depresi punya penyakit darah tinggi yang sudah menahun dan tidak kunjung sembuh, ungkap Kapolsek. (Prln)


Sabtu, 15 Desember 2018

Nasib Apes Warga Padas, Minum Insektisida Tewas Di Puskesmas

Nasib Apes Warga Padas, Minum Insektisida Tewas Di Puskesmas




SIGAPNGAWI - Jatmiko pria 22 tahun tewas mengenaskan saat diberikan pertolongan medis di Puskesmas Padas, Ngawi sekitar pukul 23.45 WIB, pada Jum'at malam, (14/12/2018). Sesuai kabar dari Polsek Padas diterangkan korban yang merupakan warga Dusun Gedangan, RT 01/RW 03, Desa Kwadungan Lor, Kecamatan Padas, Ngawi diduga tewas setelah minum obat insektisida.

"Kejadian yang dialami korban sekaligus terduga pelaku bunuh diri karena minum obat pertanian. Aksi nekat korban dilakukan dirumahnya sendiri," kata Kapolsek Padas AKP Pujianto, Sabtu, (15/12/2018).

Peristiwa tragis itu langsung diketahui Slamet bapaknya dan Saminten kakak kandung korban. Saat keduanya menonton televisi diruang tamu mendadak mendengar teriakan korban dari dalam kamar. Setelah dilihat ternyata Jatmiko muntah-muntah berbau insektisida. Ketika ditanya ternyata korban baru saja minum obat insektisida merek Spontan 400 SL.

"Setelah tahu minum obat insektisida kata keluarganya langsung dilarikan ke Puskesmas Padas ternyata tidak mampu bertahan lama dan meninggal dalam perawatan," ujar Pujianto.

Tandasnya, hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dari keterangan pihak keluarganya memang korban mempunyai riwayat gangguan jiwa dan pernah dirawat di RSUD dr Soeroto Ngawi. Dengan meninggalnya korban pihak keluarganya sudah menerimanya sebagai musibah. (pr)



Kamis, 13 Desember 2018

 Lagi, Bus Hantam Truk Di Tol Ngawi - Solo Satu Orang Tewas

Lagi, Bus Hantam Truk Di Tol Ngawi - Solo Satu Orang Tewas



SIGAPNGAWI - Lagi-lagi kejadian kecelakaan lalu-lintas terjadi di jalur tol Ngawi-Solo tepatnya kilometer 555+800 masuk Desa Kauman, Kecamatan Mantingan, Ngawi. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB pada Jum'at malam, (14/12/2018), membuat satu orang tewas dilokasi kejadian.

Tabrakan itu melibatkan dua kendaraan besar Bus Subur Jaya nopol K 1627 FW kontra truk gandeng nopol S 8193 UW. Dari keterangan yang ada bus pengangkut rombongan study tour MTsN Boyolali dari Malang yang dikemudikan Suyatno (54) warga Manukan Kulon Kota Surabaya. 

Sesampainya dilokasi kejadian diduga kuat sopir Bus Subur Jaya itu mengantuk sehingga tidak memperhatikan kendaraan searah didepanya. Karena jarak terlalu dekat tak pelak bus langsung menabrak truk gandeng didepanya yang disopiri Agus Krisdiyanto (23) asal Peterongan, Jombang.

Dari kejadian ini Kaswadi kernet Bus Subur Jaya asal Kudus, Jawa Tengah tewas dilokasi kejadian setelah terjepit body bus. Selain itu 10 orang penumpang termasuk sopir bus mengalami luka-luka dan dilarikan ke RS At Tin Husada Ngawi sedangkan jenasah korban tewas dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi.

"Pasca kejadian bersama petugas jasa marga kita evakuasi seluruh penumpang bus. Untuk yang luka dibawa di RS At Tin Ngawi guna mendapatkan pertolongan medis secepatnya," terang salah satu petugas kepolisian. 

Saat ini pihak petugas Satlantas Polres Ngawi melakukan olah TKP untuk melihat penyebab kecelakaan. Sedangkan posisi kedua sopir masih dimintai keterangan dan kerugian materi akibat kecelakaan dua kendaraan tersebut hampir senilai Rp 20 juta.  (pr)
 
 
 
Gelap Mata Bawa Samurai MJ Jadi Pesakitan Polsek Karangjati

Gelap Mata Bawa Samurai MJ Jadi Pesakitan Polsek Karangjati



SIGAPNGAWI - Ada-ada saja yang dilakukan pria asal Dusun/Desa Sambiroto, Kecamatan Padas, Ngawi. Sebut saja MJ pria tanggung berumur 31 tahun terpaksa menjadi pesakitan sel Mapolsek Karangjati akibat ulahhya. Setelah yang bersangkutan termakan api cemburu dan diduga melakukan tindak penganiayaan terhadap Suyono warga Desa/Kecamatan Karangjati, Ngawi menggunakan pedang samurai.

Peristiwa yang menggemparkan warga sekitar rumah korban itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin kemarin, (10/12/2018). Saat kejadian itu mendadak MJ mendatangi rumah Suyono sambil teriak-teriak agar sang tuan rumah untuk keluar. Karena tidak ada jawaban membuat MJ makin kalap dengan membawa sebilah pedang samurai masuk ke rumah Suyono.

Menyadari nyawanya terancam Suyono pun keluar rumah melalui pintu samping untuk menyelamatkan diri. Sayang saat korban keluar diketahui oleh MJ membuat keduanya berkelahi dihalaman rumahnya. Saat duel itulah pedang samurai dari tangan MJ berhasil direbut Suyono namun duelnya berlanjut menggunakan tangan kosong. 

"Saat berkelahi itu dilihat oleh tetangga korban dan berhasil melerai. Usai kejadian waktu itu si MJ ini langsung pergi begitu saja," terang Kapolsek Karangjati AKP Suparman, Kamis, (13/12/2018).

Karena Suyono menyadari menjadi korban tindak penganiayaan yang diduga dilakukan oleh MJ berakhir pelaporan ke Mapolsek Karangjati. Ketika dilakukan pemeriksaan Suyono mengalami luka memar dibawah mata kiri dan luka babras pada lengan kiri serta siku lengan kiri.

Beber Suparman, sebelum kejadian sekitar pukul 13.00 WIB dihari yang sama MJ mendatangi Koperasi Sendang Agung Barokah beralamatkan di Desa/Kecamatan Karangjati sebagai tempat Suyono bekerja. Saat itu MJ ingin mengklarifikasi soal foto istrinya yang berlatar belakang mobil Honda Jazz milik korban.

Tidak sebatas itu si MJ sempat menuduh Suyono mempunyai hubungan asmara dengan istrinya. Setelah merasa tidak puas dengan jawaban Suyono membuat MJ pulang sambil mendorong kepala korban. Dan selang dua jam berikutnya MJ mendatangi rumah korban dan terjadilah perkelahian.

"Si MJ sudah kita amankan berikut pedang samurai sebagai barang buktinya. Posisi MJ sekarang ini langsung kita tahan," pungkas Suparman. (pr)



Ketua Dewan Ngawi Sebut Fenomena Gantung Diri Berkaitan Dengan Pelayanan Kesehatan

Ketua Dewan Ngawi Sebut Fenomena Gantung Diri Berkaitan Dengan Pelayanan Kesehatan




SIGAPNGAWI - Kasus dari pelaku gantung diri di Ngawi, Jawa Timur kurang dari dua bulan terakhir angkanya cukup memprihatinkan. Betapa tidak, terhitung mulai November hingga Desember 2018 terhitung ada 9 kasus gantung diri.

Dari jumlah tersebut hampir sebagian besar dilakukan oleh pelaku berumur lebih dari 55 tahun. Dan motifnya pun hampir sama yakni depresi akibat penyakit tidak kunjung sembuh. Menyikapi aksi yang tidak patut ditiru tersebut membuat Dwi Rianto Jatmiko Ketua DPRD Ngawi angkat bicara.

Melalui sambungan selular dengan rinci ia menyebutkan perilaku gantung diri apapun alasanya sangat tidak dibenarkan. Baik norma sosial masyarakat lebih-lebih dari sisi ajaran agama apapun sangat bertentangan.

Antok demikian sapaan akrabnya membenarkan faktor depresi karena penyakit berujung gantung diri memang membuka kran untuk mengevaluasi sisi pelayanan kesehatan didaerahnya. Politisi gaek dari PDIP itu menyebut ada beberapa hal yang patut dikaji untuk meminimalisir aksi nekat gantung diri.

"Mungkin ada sisi-sisi yang perlu di evaluasi terutama sosialisasi pelayanan kesehatan yang buntu. Belajar dari hal itu Puskesmas harus lebih intens lagi melakukan sosialisasi tentang kesehatan ke masyarakat termasuk bagaimana cara pencegahanya," terang Antok, Kamis, (13/12/2018).

Ulasnya, frekuensi sosialisasi kesehatan ke masyarakat harus dimaksimalkan lagi oleh Puskesmas. Secara manajemen pengelolaan Puskesmas diwilayah Ngawi semuanya sudah BLUD sehingga ada keleluasaan menerapkan kebijakan terkait sosialisasi.

"Dalam konteknya Puskesmas harus peka terhadap situasi diwilayah kerjanya. Kalau sudah demikian ini harus melakukan pemetaan terhadap suatu penyakit yang diderita warga masyarakat. Maka Puskesmas melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada pasien yang mungkin mengalami depresi," bebernya.

Namun Antok dalam penjelasanya, semua elemen masyarakat harus ada kepedulian antara satu sama lain. Tentunya melibatkan tokoh masyarakat maupun tokoh agama. Besar harapan, apabila menemukan warga yang mengalami atau menderita suatu penyakit tidak kunjung sembuh harus diberikan motivasi untuk memperkuat moralnya.

Sehingga aksi nekat gantung diri bisa dicegah sejak dini dengan memberikan satu pendampingan. Antok berjanji fenomena gantung diri akan dijadikan pembahasan serius di meja kerjanya dengan melakukan komunikasi bersama eksekutif dan tokoh masyarakat demikian juga tokoh agama. (pr)

Depresi Karena Penyakit  Seorang Ibu Nekat Gantung Diri

Depresi Karena Penyakit  Seorang Ibu Nekat Gantung Diri



SIGAPNGAWI - Diduga depresi karena penyakit seorang ibu berumur sekitar 57 tahun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Akhir hidup yang memilukan tersebut dilakukan Manis seorang ibu warga Dusun Klempun, Desa Sawo, Kecamatan Karangjati, Ngawi.

Kapolsek Karangjati AKP Suparman kepada media menjelaskan, aksi nekat yang dilakukan pelaku diketahui Agus anaknya sekitar pukul 06.00 WIB pada Kamis, (13/12/2018). Saat kejadian Agus hendak memasak di dapur namun nahas malah melihat sang ibunya gantung diri memakai seutas tali plastik.
"Peristiwa gantung diri terjadi pagi tadi yang diketahui langsung oleh anaknya. Begitu mendapat kabar petugas kita langsung ke lokasi kejadian," terang Suparman.

Ia menyebutkan dari keterangan saksi perbuatan nekat Manis setelah penyakit kangker payudara dan diabetes tidak kunjung sembuh. Apalagi penyakit yang diderita pelaku sudah lima tahun dan selama itu pula mencari pengobatan. Karena tidak lekas sembuh inilah membuat pelaku depresi berat hingga memilih gantung diri. (pr)


Rabu, 12 Desember 2018

Ternyata Penipu Kedok PNS Tidak Punya Koneksi Di Kemenkum HAM

Ternyata Penipu Kedok PNS Tidak Punya Koneksi Di Kemenkum HAM


SIGAPNGAWI - Sebut saja KA pria berumur 29 tahun petualanganya berakhir ditangan petugas Satreskrim Polres Ngawi setelah sekian lama terlibat kasus yang diduga penipuan berkedok PNS. Nasib KA yang merupakan warga Desa Ngetrep, Kecamatan Jiwan, Madiun tersebut terancam Pasal 378 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 4 tahun.

Melalui press release, AKP Indra Najib Kasatreskrim Polres Ngawi menyebutkan dalam aksinya KA berhasil meyakinkan korbanya Sudjono warga Desa Watualang, Kecamatan Ngawi Kota jika ada penerimaan PNS dilingkup Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Syaratnya untuk bisa lolos menjadi abdi Negara sebagaimana dimaksudkan KA maka Sudjono harus menyetor uang senilai Rp 225 juta.

Merasa yakin dengan ucapan KA tak pelak Sudjono yang merupakan pensiunan guru itu menyanggupi nilai uang yang disebutkan terduga pelaku. Akhirnya dalam rentetan diakhir tahun 2017 Sudjono mentransfer uang sebanyak tiga kali melalui bank. Pertama sebanyak Rp 100 juta demikian pula nilai transfer kedua dan terakhir Rp 25 juta.

“Setelah uang itu ditransfer ternyata setelah pengumuman penerimaan CPNS tahun 2018 kemarin nama Rio Dwi Oetomo putra dari Sudjono tidak tercantum maka berakhir pelaporan itu,” terang AKP Indra Najib, Kamis, (13/12/2018).

Jelasnya, uang ratusan juta yang diterima dari korban dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi si terduga pelaku tanpa disetor lagi ke pihak lain. Bahkan KA sesuai hasil pemeriksaan atas kasusnya yang ditangani Subnit I Resmob Polres Ngawi tidak mempunyai koneksi dengan Kemenkum HAM.

“Ini murni penipuan sebab KA tidak ada jaringan atau kenalan di kementerian itu (Kemenkum HAM-red). Dengan alasan inilah kami terus menelusuri kasus dugaan penipuan berkedok PNS siapa tahu ada korban lainya lagi,” tutupnya. (pr)


Tipu Ratusan Juta Dalih PNS Pria Madiun Jadi Pesakitan Polres Ngawi

Tipu Ratusan Juta Dalih PNS Pria Madiun Jadi Pesakitan Polres Ngawi



SIGAPNGAWI - Diduga melakukan tindak penipuan berkedok bisa meloloskan Pegawai Negeri Sipil (PNS) akhirnya KA pria 29 tahun asal Desa Ngetrep, Kecamatan Jiwan, Madiun menjadi pesakitan sel Mapolres Ngawi. Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Indra Najib melalui via selular menjelaskan, sekarang ini KA sudah ditangkap petugas pasca pelaporan warga Desa Watualang, Kecamatan Ngawi Kota, Senin kemarin, (10/12/2018).

"Sudah kita amankan saudara KA itu sebagai terduga tindak penipuan uang ratusan juta dengan dalih bisa meloloskan menjadi PNS," beber AKP Indra Najib, Rabu, (12/12/2018).

Aksi tipu-tipu kata Indra berawal pertemuan korban atas nama Sudjono pensiunan guru asal Dusun Krajan, Desa Watualang dengan KA sekitar bulan Agustus 2017. Saat itu si KA memberikan kabar kepada korban ada penerimaan PNS dilingkup Kemenkum Ham dengan syarat membayar Rp 225 juta. 

Merasa ada kabar baik kontan saja Sudjono kepengen memasukan putranya Rio Dwi Oetomo menjadi PNS seperti yang dikabarkan KA itu. Baik air mengalir, Sudjono pun mengamini syarat yang disebutkan KA dengan melakukan transfer uang melalui bank. Setelah sekian waktu apa yang dijanjikan  KA tanpa ada kabar kejelasan. 

Karena merasa menjadi korban penipuan akhirnya Sudjono melaporkan KA kepada polisi. Masih keterangan Indra Najib, kasus dugaan penipuan berkedok PNS itu ditangani Satreskrim Subnit I Resmob Polres Ngawi. Terpisah Ipda Tri Boy selaku Kanit I Pidum Unit Resmob Polres Ngawi mengatakan, pihaknya masih memeriksa secara intensif keterlibatan KA dalam kasus berkedok PNS itu. 

"Si KA ini dulunya juga seorang PNS tetapi mengundurkan diri pada 2017 lalu. Meski demikian yang bersangkutan masih kita periksa," tutupnya. (pr)

Selasa, 11 Desember 2018

Tikus Liar Merajalela, Wabup Ony Perintahkan Sikat Ditempat

Tikus Liar Merajalela, Wabup Ony Perintahkan Sikat Ditempat


SIGAPNGAWI – Kali ini bukan sembarang tikus pengerat melainkan masuk kategori hama yang meresahkan petani. Setelah memanfaatkan jebakan tikus beraliran listrik bak senjata makan tuan, kini petani di wilayah Ngawi, Jawa Timur intensifkan dengan cara yang lebih ramah lingkungan.


Seperti di Desa Dempel, Kecamatan Geneng puluhan petani dibawah komando Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar melakukan gropyokan ke sarang tikus di wilayah area persawahan wilayah setempat, Rabu, (12/12/2018). Dengan senjata pentungan petani langsung membantai satu persatu tikus.


“Kita lakukan pembasmian hama tikus dengan cara yang lebih ramah. Kalau pakai jebakan listrik itu sangat berbahaya tercatat ada tujuh petani meninggal selama tahun 2018 ini,” jelas Ony Anwar.


Ia mengingatkan, kepada semua petani jangan sampai menggunakan cara yang sekiranya membahayakan nyawa. Justru sebaliknya, dengan gerakan gropyok tikus akan bisa mengurangi salah satu hama pengerat tersebut dengan maksimal.


“Apalagi sudah jelas-jelas polisi melarang jebakan tikus beraliran listrik. Makanya petani harus aktif dan terjadwal melakukan gropyokan tikus ini,” ulas Ony.


Ditempat yang sama guna merangsang petani menggelar gropyokan tikus pihak perangkat desa setempat memberikan semacam ‘reward’. Sugeng Wiyono Kepala Desa Dempel pihaknya memberikan hadiah kepada petani berupa uang tunai bagi yang mendapatkan tikus.


“Biar petani semangat kita apresiasi uang lelahnya supaya mereka aktif melakukan kegiatan semacam ini,” tutup Sugeng Wiyono. (pr)


Ngeri, Hamil Tua Terlindas Truk Langsung Meninggal

Ngeri, Hamil Tua Terlindas Truk Langsung Meninggal


SIGAPNGAWI – Nasib pilu dialami Slamet Wahyudi pria 37 tahun warga Desa Sawo, Kecamatan Karangjati, Ngawi harus merelakan kepergian istrinya Kiki untuk selamanya. Menyusul tragedi kecelakaan lalu-lintas di Jalan Raya Ngawi-Caruban atau tepatnya didekat Pasar Legundi, Kecamatan Karangjati sekitar pukul 19.30 WIB pada Selasa, (11/12/2018).


Dimana dalam kecelakaan tragis tersebut Kiki perempuan 35 tahun tengah hamil tua menjadi korban kecelakaan dan dinyatakan meninggal dilokasi kejadian. Dari keterangan petugas kepolisian membenarkan Kiki meninggal akibat tergilas roda truk gandeng nopol AG 9833 UH yang dikemudikan Sukirno pria 63 tahun asal Desa Banjarjo, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri.

“Korbanya seorang ibu yang tengah hamil tua. Sekarang jenasahnya dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi sana,” terang Ipda Cipto Utoyo Kanit Laka Satlantas Polres Ngawi.


Tandasnya, kejadian bermula truk gandeng berjalan dari arah utara ke selatan. Diduga terlalu mepet ke kiri sehingga posisi truk menyenggol sepeda motor Honda Beat nopol B 6137 ZBX yang dikendarai korban bersama suaminya itu. Saat ini kata Cipto Utoyo, sopir truk gandeng maupun saksi-saksi lainya diperiksa untuk mengetahui penyebab kecelakaan. (pr)



Senin, 10 Desember 2018

Lagi-Lagi Gantung Diri Terjadi Di Ngawi Kali Ini Warga Padas

Lagi-Lagi Gantung Diri Terjadi Di Ngawi Kali Ini Warga Padas



SIGAPNGAWI - Patut dijadikan peringatan tersendiri akan kasus gantung diri diwilayah Ngawi, Jawa Timur. Dalam akhir tahun ini saja hampir tiap pekan terus terjadi peristiwa gantung diri. 

Seperti yang terjadi di Dusun/Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas, Ngawi salah satu warganya ditemukan gantung diri dirumah kosong tanpa motif yang jelas. Sebut saja Aries Sudiyono pria 64 tahun ditemukan terbujur kaku setelah melakukan aksi nekat gantung sekitar pukul 15.00 WIB, Senin, (10/12/2018).

"Pelaku gantung diri saat ditemukan kondisinya sudah meninggal. Pasca kejadian langsung kita periksa melibatkan tim medis," terang Kapolsek Padas AKP Pujianto.

Hasil pemeriksaan dokter dari Puskesmas Padas disebutkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Sehingga polisi menyimpulkan Aries Sudiono meninggal akibat gantung diri setelah pada kemaluan pelaku mengeluarkan sperma.

"Tadi pihak keluarga sudah menerima penyebab meninggalnya Aries Sudiono itu dan mereka menolak untuk dilakukan outopsi," jelas Pujianto.

Diterangkan, sebelum aksi nekat pelaku diketahui berawal dari Kasno yang hendak mengambil janggel jagung dirumah kosong milik tetangganya. Ketika masuk rumah dikagetkan dengan pemandangan tragis yang dialami Aries. (pr)

Sabtu, 08 Desember 2018

Puting Beliung Sasak Ngrambe Lima Motor Remuk Tertimpa Pohon

Puting Beliung Sasak Ngrambe Lima Motor Remuk Tertimpa Pohon



SIGAPNGAWI - Sapuan puting beliung yang terjadi di wilayah Kecamatan Ngrambe, Ngawi menyebabkan lima sepeda motor rusak akibat tertimpa pohon tumbang. Siti Suana salah satu saksi mata mengatakan, peristiwa puting beliung disertai hujan deras terjadi sekitar pukul 14.15 WIB pada Sabtu, (08/12/2018).

"Kejadianya cukup singkat tahu-tahu ada angin kencang hingga pohon beringin dihalaman terminal Ngrambe itu roboh," terang Siti Suana. 

Setelah dilihat jelasnya, ada lima sepeda motor tertimpa pohon termasuk sepeda motor miliknya jenis Honda Vario. Sementara itu Supriyanto petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi akibat sapuan puting beliung menyebabkan puluhan pohon tumbang. Hanya saja yang terparah dihalaman Terminal Ngrambe.

"Kalau pohon tumbang banyak tapi dampaknya terparah cuma dihalaman terminal sini," jelasnya.

Meski demikian, tidak ada satupun korban jiwa hanya saja beberapa kios kecil dihalaman terminal mengalami kerusakan berat. Pasca kejadian terlihat puluhan petugas BPBD ditambah dari tim rescue mengevakuasi pohon tumbang dengan melakukan pemotongan. (pr)




Kamis, 06 Desember 2018

Keterlaluan Masih Bau Kencur Suka Ngembat Barang Tetangga, Begini Akhirnya

Keterlaluan Masih Bau Kencur Suka Ngembat Barang Tetangga, Begini Akhirnya



SIGAPNGAWI - Sebut saja GAS usianya terbilang masih muda belia 16 tahun alias anak bau kencur tapi kelakuanya sudah luar biasa. Terpaksa ia berurusan dengan aparat kepolisian setelah diduga melakukan tindak pencurian dengan pemberatan berupa satu knalpot, tiga gas LPG berukuran 3 kilogram plus dua unit roda sepeda motor. 

Semua barang tersebut dari keterangan yang ada diambil dari rumah Iwan Prasetyo yang tidak lain tetangganya beralamatkan Dusun Parenan, Desa Setono, Kecamatan Ngrambe, Ngawi. Disebutkan, GAS berhasil masuk ke rumah Iwan sekitar pukul 22.00 WIB pada 25 November 2018 lalu dengan cara melepas kunci pintu depan. Setelah itu mengambil barang-barang dan kabur keluar rumah.

Kapolsek Ngrambe AKP Budianto mengatakan, terduga pelaku baru diserahkan warga ke aparat kepolisian pada Kamis kemarin, (06/12/2018), sekitar pukul 14.00 WIB. Atas dasar tersebut pihaknya memproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku termasuk apabila terduga pelakunya masih dibawah umur.

"Semua barang bukti sudah kita amankan. Termasuk memeriksa korban maupun saksi-saksi yang ada. Dan perlakuan proses hukum pada anak itu seusai aturanya apalagi jika dibawah umur," tutupnya. (pr)



Tanpa Alasan Jelas Mendadak Kakek Mati Di Sawah

Tanpa Alasan Jelas Mendadak Kakek Mati Di Sawah



SIGAPNGAWI || Parto Bedjo seorang kakek 75 tahun warga Dusun Klumpit, Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Ngawi ditemukan mati mendadak diarea sawah setempat. Penemuan jasad korban diketahui sekitar pukul 08.30 WIB pada Kamis, (06/12/2018).


Sesuai kabarnya jasad Parto Bedjo ditemukan pertama kali oleh tetangganya Priyanto yang sedang menggarap sawah tidak jauh dari lokasi kejadian. Saat itu melihat korban jatuh tengkurap dipematang sawah. Setelah didekati korban dalam keadaaan meninggal.


Kesaksian saksi dibenarkan Kapolsek Geneng AKP Munaji yang menyatakan korban memang meninggal secara mendadak di sawah. Usai menerima laporan pihaknya bersama tim medis mendatangi korban untuk melakukan pemeriksaan.


“Tidak ada luka kekerasan disemua tubuh korban. Sangat dimungkinkan korban meninggal akibat sakit,” terangnya.


Menyadari kejadian yang dialami kakek Parto Bedjo pihak keluarga menolak untuk dilakukan outopsi di RSUD dr Soeroto Ngawi. Dengan alasan sudah menerima nasib korban sebagai musibah. Siangnya jenasah korban langsung dimakamkan di TPU terdekat. (pr)
Nasib Heri, Setelah Gagal Putuskan Urat Nadi Kini Gantung Diri

Nasib Heri, Setelah Gagal Putuskan Urat Nadi Kini Gantung Diri



SIGAPNGAWI - Nasib memilukan demikian juga cukup mengenaskan seperti yang dialami pria si pemilik bengkel ini. Setelah gagal memutuskan urat nadi dikedua tanganya kini malah melakukan aksi yang lebih nekat lagi yakni gantung diri dirumahnya sendiri.

Aksi nekat tersebut dilakukan Heri Riyanto pria berumur 50 tahun warga Dusun Nglarangan, Desa Karangasri, Kecamatan/Kabupaten Ngawi. Korban ditemukan gantung diri menggunakan seutas tali plastik dikamar mandi sekitar pukul 10.00 WIB pada Kamis, (06/12/2018).

Awalnya, sekitar pukul 07.00 WIB Suhartatik baru saja pulang mengantarkan salah satu anaknya ke sekolah. Setelah pulang saksi ini langsung membelikan sarapan untuk korban. Usai makan, korban pamit kepada istrinya mau ke rumah teman dengan menaiki sepeda motor. Istrinya pun bergegas tidur di kamar rumahnya. 

Setelah bangun Suhartatik menyapu disamping rumah namun menemukan sepeda yang dikendarai korban. Merasa curiga ia lantas mencari keberadaan korban di kamar tidur akan tetapi tidak berada ditempat. Kemudian dicari lagi ke kamar mandi ternyata menemukan korban yang kondisinya sudah meninggal dengan cara gantung diri.

"Korban saat ditemukan kondisinya sudah meninggal dengan cara gantung diri memakai tali plastik," kata Kapolsek Ngawi Kota AKP Khristanto WN.

Ia pun membenarkan pada pertengahan November 2018 lalu korban sempat mencoba bunuh diri dengan menyayat urat nadi dikedua pergelangan tangan namun gagal setelah diketahui oleh istrinya. Untuk menyelamatkan nyawanya, korban dilarikan ke RSUD dr Soeroto Ngawi. Setelah menjalani perawatan beberapa waktu kondisi korban berangsur angsur membaik. (pr)



Selasa, 04 Desember 2018

Habis Subuh, Polisi Sikat Kendaraan Pengangkut Arak

Habis Subuh, Polisi Sikat Kendaraan Pengangkut Arak



SIGAPNGAWI || Petugas kepolisian dari Satlantas Polres Ngawi mengamankan satu kendaraan roda empat jenis Suzuki Ertiga warna silver nopol DK 1740 AY di depan pos pantau Monumen Suryo Jalan Raya Ngawi-Solo masuk Desa Pelanglor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. 

Penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WIB atau habis subuh, Rabu, (05/12/2018). Kejadian itu berawal saat petugas melakukan pemantauan arus lalu-lintas. 

Dari arah barat muncul kendaraan mobil Suzuki Ertiga melanggar marka jalan setelah dihentikan petugas ternyata didalamnya ada 180 botol dari 15 kardus. Setelah di cek setiap kardusnya berisi 12 botol plastik minuman mineral berisi arak 1,5 liter dengan total 270 liter.

"Semua barang buktinya sudah kami amankan. Dan orangnya juga kita periksa untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya," terang Kanit Turjawali Satlantas Polres Ngawi Ipda Fredo Leonard Sianturi.

Jelasnya, dari pemeriksaan awal ratusan liter arak tersebut milik Samsul Arifin warga Kecamatan Krian, Sidoarjo yang baru dibeli dari Bekonang Sragen. Kata Fredo semua barang bukti diamankan guna proses hukum lebih lanjut. (pr)

Senin, 03 Desember 2018

Gedung Dewan Terlambat 10 Persen Jelas Pinalti

Gedung Dewan Terlambat 10 Persen Jelas Pinalti



SIGAPNGAWI - Pihak wakil rakyat terus memplototi pekerjaan rehabilitasi gedung DPRD Ngawi senilai Rp 6,8 miliar. Hasil sidak kemarin pada Senin, (03/12/2018), Komisi IV DPRD Ngawi menemukan keterlambatan pekerjaan 10 persen dimana progresnya baru mencapai 90 persen. Alasan tersebut membuat wakil rakyat 'semprit' rekanan PT Satwiga Mustika Naga melalui PPK DPUPR Ngawi.

"Jangan sampai pekerjaan itu lompat tahun. Tadi sudah kita instruksikan untuk mengejar sisa pekerjaan," terang Slamet Riyanto Ketua Komisi IV DPRD Ngawi.

Sesuai rekomendasinya, dalam satu bulan di akhir tahun 2018 ini semua pekerjaan gedung berlantai dua itu clear apapun alasanya. Jika tidak, masalahnya akan lain meskipun ada denda atau pinalti seperseribu nilai kontrak dalam perharinya. Dewan pun tetap mentoleransi rekanan dalam penyelesaian sisa pekerjaan itu.

Dilain sisi, Jarot Kusumo Yudho selaku PPK DPUPR Ngawi mengatakan, pekerjaan finishing yang belum kelar sebenarnya pada pemasangan vendor seperti di mushola gedung dewan. Sehingga untuk mengejar target terpaksa pemasangan vendor dilakukan secara manual. 

Tidak sebatas itu, keterlambatan juga terjadi di pekerjaan kamar mandi maupun pembersihan area dan pengujian listrik demikian juga AC. Sebab pada soal pengujian tidak sebatas dilakukan hanya sekali melainkan harus berulangkali hingga dinyatakan siap operasional. (pr)
 
 
Hindari Lubang Jalan Dua Pemotor Terlibat Tabrakan

Hindari Lubang Jalan Dua Pemotor Terlibat Tabrakan



SIGAPNGAWI - Kecelakaan lalu-lintas sangat memungkinkan terjadi dimanapun tidak terkecuali di jalur antar kecamatan. Seperti pada pukul 18.30 WIB kemarin, Senin, (03/12/2018), dua orang pemotor terlibat tabrakan di Jalan Raya Ngawi-Jogorogo tepatnya kilometer 18-19 masuk Dusun Sidorejo, Desa Gentong, Kecamatan Paron.

Akibatnya kedua pemotor menjadi korban hingga luka parah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Kejadian berawal Suyoto (62) warga Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Ngawi dengan mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Fiz R nopol AE 2641 KN berjalan dari arah utara dengan kecepatan sedang. 

Sedangkan dari arah berlawan muncul sepeda motor jenis Yamaha Vixion nopol H 5166 XW yang dikendarai Dedik pelajar 17 tahun warga Desa Gentong, Kecamatan Paron  berboncengan dengan Karun (50) tetangganya. Diduga menghindari lubang jalan membuat Dedik menghindar terlalu ke kanan dari bahu jalan. Akibatnya tabrakan dengan Suyoto pun terjadi.

"Kalau kejadian persisnya saya tidak tahu. Hanya saja mendengar suara tabrakan begitu keras," terang Agus warga sekitar lokasi kejadian.

Dari kejadian ini, Suyoto menderita luka parah robek pada dahi hingga tidak sadarkan diri. Sedangkan Dedik dan Karun hanya mengalami luka ringan dan keduanya sadar. Usai kejadian polisi mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Sementara Suyoto dilarikan ke RS Widodo karena lukanya yang cukup serius. Namun antara Dedik dan Karun dirawat di UGD Puskesmas Kerten. (pr)
 
 

Tepati Janji, Dewan Sentil Konsultan Pelaksana Soal Tugu Kartonyono

Tepati Janji, Dewan Sentil Konsultan Pelaksana Soal Tugu Kartonyono



SIGAPNGAWI - Komisi IV DPRD Ngawi terus mengawasi hasil pekerjaan proyek Tugu Kartonyono dibawah rekanan PT Asimuru Mitra Mulya setelah mendapat sorotan tajam publik. Bersama tim terkait baik PPK DPUPR Ngawi maupun pihak rekanan sendiri lagi-lagi dewan lakukan inspeksi mendadak (sidak) ketiga kalinya, Senin, (03/12/2018).

"Jadi mulai hari ini kita lakukan cek lagi terkait revisi. Tadi juga kita minta kepada PPK nya untuk konsultan pengawas harus stand by dilokasi terus," terang Slamet Riyanto Ketua Komisi IV DPRD Ngawi.

Juga ditegaskan Slamet, dewan mewanti-wanti kepada semua pihak yang terlibat pekerjaan Tugu Kartonyono senilai Rp 3,1 miliar itu untuk serius dalam pekerjaan akhir. Seperti hasil sidak kedua pada 19 November 2018 lalu dewan menemukan hasil pekerjaan terutama pada tugu maupun gading yang menjulang masih amburadul. Banyak pekerjaan yang dianggap kurang rapi baik lapisan maupun cat.

"Meskipun masa perawatan masih panjang tetapi harus serius dalam setiap tahapnya. Kendalanya dalam revisi ini memang cuaca hujan," tandasnya. 

Sementara itu Teguh Suprayitna selaku PPK DPUPR Ngawi mengaku sudah menjalankan yang menjadi rekomendasi dewan dari awal hingga kini. Baik tata lampu maupun pengecatan ulang hingga perbaikan gading. Sebenarnya kata Teguh masa perawatan masih 6 bulan kedepan hanya saja terkait Tugu Kartonyono cukup disorot membuat revisi dipercepat. (pr)