Jumat, 16 Maret 2018

Asal Tebang Kayu Jati Warga Pakah Terancam Bui

Asal Tebang Kayu Jati Warga Pakah Terancam Bui

NGAWI. Sebut saja Is pria 39 tahun warga Desa Pakah, Kecamatan Mantingan, Ngawi terancam bui akibat ulahnya. Pasalnya, pria dengan wajah kalem tersebut bersama rekanya Sup diduga telah menebang pohon jati di area petak 26 RPH Pakah BKPH Kedungbanteng masuk Desa Pakah, Kecamatan Mantingan pada 15 Maret 2018 lalu sekira pukul 17.30 WIB

“Untuk saat ini yang bersangkutan (Is-red) langsung ditahan di Mapolsek Mantingan sambil menunggu proses hukum selanjutnya. Penangkapan terhadap Is ini setelah petugas Perhutani melakukan lidik,” terang Kasubbag Humas Polres Ngawi AKP ES Martono, Jum’at (16/03).

Tandasnya, barang bukti yang berhasil disita dari tangan Is antara lain 7 batang kayu jati berbagai ukuran dan satu unit sepeda motor jenis Honda Supra tanpa plat nomor. Dihadapan polisi saat diinterogasi Is mengaku perbuatanya dan pasrah untuk diproses hukum. 

“Dari hasil interogasi kepada terduga pelaku ia mengakui semua yang dilakukan. Bahkan perbuatannya yang tergolong illegal loging ternyata dilakukan bersama Sup salah satu rekanya. Sayangnya saat penyergapan Sup ini kabur dan kami meminta kepada yang bersangkutan segera menyerahkan diri,” beber AKP ES Martono.

Tambahnya, dalam beberapa bulan awal tahun 2018 ini aksi kriminal berupa penebangan kayu jati di area hutan milik Perhutani wilayah Ngawi memang marak. Hal ini mengindikasikan kesadaran warga sekitar hutan belum memahami sepenuhnya terhadap keseimbangan alam yang seharusnya dijaga. 

Dan terkait pasal penjeratan terhadap Is, pihak polisi menerapkan Pasal 82 (1) huruf c Jo Pasal 12 huruf c UURI Nomor 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan Jo Pasal 55 (1) KUHP. (pr)


Kamis, 08 Maret 2018

Di Pangkur, Sarjono Terus Suport Realisasi Masjid Desa Senilai Rp 2 Miliar Lebih

Di Pangkur, Sarjono Terus Suport Realisasi Masjid Desa Senilai Rp 2 Miliar Lebih

NGAWI - Peran aktif dari salah satu wakil rakyat di Ngawi ini bukan sebatas isapan jempol belaka. Bersama seluruh warga masyarakat Desa/Kecamatan Pangkur, Ngawi, Sarjono yang posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD Ngawi terus berupaya memberikan hal terbaik bagi wilayahnya.


Salah satu bukti nyata yang ia lakukan tidak lain sukses menjembatani pembangunan Masjid Jami Desa Pangkur yang direncanakan bakal menelan biaya Rp 2.031.520.902 atau Rp 2 miliar lebih. Masjid berukuran 20 x 20 meter tersebut kata Sarjono legislator dari Partai Golkar bakal segera direalisasikan dalam waktu dekat.


"Untuk saat ini dananya sudah terkumpul sekitar Rp 500 juta lebih dari total dana yang dibutuhkan nanti dan segera dibangun untuk konstruksi dasarnya. Semua dana yang masuk berasal dari swadaya masyarakat desa sini (Desa Pangkur-red) baik yang berdomisili didalam desa maupun mereka yang sukses di perantauan," terang Sarjono, Jum'at (09/03).


Tandasnya, pembangunan masjid yang terbilang 'megah' tersebut sebenarnya hanya pindah lokasi. Jika sebelumnya ada dibelakang kantor Desa Pangkur dan berada dipinggir sawah dan sekarang dibangun lagi berada dipinggir jalan. Dengan alasan inilah semua jamaah dan warga masyarakat Desa Pangkur sepakat kalau lokasi masjid dipindah.


"Harapanya kalau lokasinya sekarang lebih representatif artinya mudah dijangkau jamaah. Kalau dulu berada dibelakang kantor desa lokasinya masjid kurang strategislah," tandasnya.


Diakuinya, pekerjaan masjid yang berada di pinggir jalan lintas alternatif Ngawi-Madiun tersebut bakal dilakukan dua jilid. Di tahun 2018 ini difokuskan pada struktur dasar dan kubah sedangkan untuk 2019 mendatang dikonsentrasikan pada ornamen dalam maupun luar masjid hingga pekerjaan finishing.



"Insyaallah masjid itu akan bermanfaat bagi semuanya dan makmur. Ini bisa dibangun atas keiklhasan warga disini kalau kita sifatnya hanya mensuport saja," pungkas Sarjono. (pr)


Kabag Sumda Berikan Khotbah di Masjid Baitul Muqorrobin Pangkur

Kabag Sumda Berikan Khotbah di Masjid Baitul Muqorrobin Pangkur

NGAWI –Kali ini Kasat Binmas AKP Didik Supriyadi mendapingi Kabag Sumda melaksanakan safari Jumat di Masjid Baitul Muqorrobin Desa Pleset Kecamatan Pangkur pada hari Jum'at Tgl 9 Maret 2018.


Dalam Safari Jumat kali ini Kabag Sumda KOMPOL Bahrun Nasikin, S.Ag., M.Ag., menjadi Imam dan Khotib dalam Safari Jumat. Kabag Sumda menyampaikan Khotbah tentang informasi atau berita Hoax dengan adanya penyerangan tokoh-tokoh agama yang ada di berbagai daerah di wilayah NKRI.


Bahrun Nasikin juga menyampaikan himbauan Kambtibmas “Dengan Gemah Ripah Loh Jinawi” (kekayaan alam) Indonesia yang melimpah, pelaksanaan Toto Tentrem Kerto Raharjo (negara dan pemerintahan).


Safari Jumat ini dihadiri oleh Kasat Binmas AKP Didik Supriyanto, S.H., Kapolsek Pangkur beserta anggota Polsek Pangkur, KBO Satbinmas Polres Ngawi IPTU Supardi dan anggota Satbinmas Polres Ngawi serta Tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda serta warga Desa Pleset Kecamatan Pangkur.


Sebelum meninggalkan Masjid Safari Jumat Team Safari Jumat Polres Ngawi, Kabag Sumda di dampingi Kasat Binmas dan Kapolsek Pangkur memberikan sarana kontak dan foto bersama terhadap Takmir Masjid Baitul Muqorrobin Desa Pleset Kecamatan Pangkur.(Jf)




Safari Jumat Waka Polsek Geneng di Masjid Al-Ikhsan

Safari Jumat Waka Polsek Geneng di Masjid Al-Ikhsan

NGAWI - Dalam  rangka membangun kemitraan dan kerja sama antara tokoh agama dan tokoh masyarakat anggota Polsek Geneng yang dipimpin Wakapolsek Geneng Iptu Slamet SH melaksanakan Safari Sholat Jum,at di Masjid Al Ikhsan Desa Tambakromo Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi, Jumat 9 Maret 2018.

Adapun Kegiatan tersebut dilakukan oleh Waka polsek Geneng dan anggotanya disamping melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim untuk melaksanakan Sholat Jum’at bersama-sama juga sebagai wadah silaturahmi kepada para ulama untuk ikut membantu Polri dalam menjaga situasi kamtibmas.”Polri tidak bisa bekerja sendirian tanpa peran serta seluruh unsur masyarakat” ungkap IPTU Slamet.


Selain untuk bersilaturahmi Waka polsek juga menyampaikan himbauan terkait situasi Kamtibmas dan kerjasama dangan tokoh agama dan tokoh  masyarakat dengan Kepolisian  supaya tetap terjalin komunikasi yang berkesinambungan.


Selesai melaksanakan Sholat Jum'at Waka polsek Geneng Iptu Slamet menyampaikan himbauan - himbauan Kamtibmas dan mengajak kepada jamaah untuk mewaspadai adanya tindak kriminalitas yang akhir - akhir ini marak dan sangat meresahkan warga masyarakat, diantaranya dengan modus undian berhadiah dengan sarana HP maupun SMS, penipuan dengan modus transfer uang yang diiming imingi suatu barang yang murah.


“Kejahatan sekarang sangat komplek dengan berbagai modus, untuk itu Wakapolsek menghimbau kepada warga masyarakat agar lebih berhati - hati” dan apabila terjadi gangguan Kamtibmas segera laporkan ke Polsek Geneng, "ungkap Wakapolsek Geneng di sela sela tatap muka dengan ulama.


Lebih lanjut Wakapolsek Geneng mengajak kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mewaspadai adanya faham - faham radikalisme yang bertujuan untuk merusak  persatuan dan kesatuan bangsa, serta meminta kepada toga untuk tidak mudah percaya dengan adanya provokasi  yang tidak benar yang sifatnya untuk mengadu domba antar suku, agama, maupun ras yang pada akhirya bisa memecah belah antar umat beragama, di akhir kata Wakapolsek juga  berpesan kepada warga masyarakat untuk mewaspadai adanya tindak kriminalitas pencurian kendaraan bermotor, “imbuh Wakapolsek. (Jf)


Safari Jumat Polsek Kwadungan di Masjid Baitul Iman

Safari Jumat Polsek Kwadungan di Masjid Baitul Iman

NGAWI  - Anggota Polsek Kwadungan melaksanakan giat Safari Sholat Jumat bersama Anggota Koramil Kwadungan dan masyarakat desa purwosari di masjid Baitul Iman Dusun Wage Desa Purwosari Kecamatan Kwadungan dengan khotib Aiptu Haji Arif Waloyo dan imam bapak kyai muhhanam. Jumat (9/3/2018).


Hal ini untuk menunjukkan Polsek Kwadungan Polres Ngawi bersama TNI telah terjalin Silaturahmi yang baik untuk meningkatkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bersama-sama.


TNI dan Polri sebagai alat Pertahanan dan Keamanan Negara harus dilandasi keimanan yang kuat serta semangat kebersamaan, kekompakan, setia kawan, senasib dan seperjuangan agar nantinya menjadi Alat Negara yang kuat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Kapolsek Kwadungan AKP Drs I WAYAN MURTIKA mengungkapkan bahwa diadakan Safari Sholat jumat bersama bertujuan untuk meningkatkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bersama TNI serta menjalin silaturahmi, Soliditas, Kredibilitas dan Integral TNI-POLRI sehingga kedepan akan mampu melaksanakan tugas demi menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.


Dengan kegiatan safari sholat jumat bersama-sama ini agar terjalin kekompakan, sinergitas, serta  integral TNI-POLRI ini, maka berbagai persoalan terhadap bangsa ini dapat diatasi oleh TNI-POLRI dengan baik. (Dik)


Gowes Kapolres Beserta Forpimda ke Kebun Teh Jamus

Gowes Kapolres Beserta Forpimda ke Kebun Teh Jamus

NGAWI -  Anggota Polsek Ngrambe melaksanakan pengamanan olah raga bersepeda gowes bareng bersama Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu, Dandim Ngawi, Danyon Armed, gabungan anggota TNI, Pengadilan Ngawi serta anggota Polres Ngawi dan club Cliying Ngawi, Jum'at (9/3/2018) pagi.


Gowes bareng tersebut dengan start dari Mako Polres Ngawi kemudian menuju Mako Widodaren dengan melewati jalur Tol, sesampai di Mako Polsek Widodaren berhenti sejenak untuk istirahat dan dilanjutkan ke Mako Polsek Ngrambe dan finish di Kebun Teh Jamus untuk Sarapan bersama dan kembali ke Mako Polres Ngawi.


Gowes bareng tersebut bertujuan untuk menjaga sinergitas Polri dan TNI serta Instansi Terkait, sehingga menjadikan tubuh agar selalu tetap sehat, disamping itu juga untuk mempererat kebersamaan antar sesama anggota. (Im)



Angkringan Kamtibmas di Kedunggalar "Ayo Ngopi bersama Kapolres Ngawi"

Angkringan Kamtibmas di Kedunggalar "Ayo Ngopi bersama Kapolres Ngawi"


NGAWI - Dalam rangka menciptakan situasi Kamtibmas dan terjalinnya kerjasama Polri dengan masyarakat serta Polri dapat melaksanakan Pelindung, Pengayom dan Pelayan kepada masyarakat, Polres Ngawi melaksanakan Angkringan Kamtibmas bersama Polsek Kedunggalar di desa Wonorejo, bertempat di rumah Ibu Nanik Sudarsasi. (8/03/2018) pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 22.30 WIB.


"Angkringan Kamtibmas Ayo Ngopi Karo Rembugan Ilmu Nggawe Aman Ngawi", bertempat Ibu Nanik Sudarsasi Kepala Desa Wonorejo Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi ini di hadiri Kapolsek Kedunggalar AKP Sukisman dan Anggota Polsek, serta warga Desa Wonorejo.


Dalam Angkringan Kamtibmas ini Tim Angkringan Kamtibmas dari Polres Ngawi yang di pimpin Kapolres Ngawi MB. Pranatal Hutajulu, S.H., S.I.K., M.H., dan Waka Polres Ngawi KOMPOL Hartono, S.Pd., M.M., didampingi Kabag Ops KOMPOL Wahono, S.H., M.H., Kabag Ren KOMPOL Mulyono, S.H., M.H., Kabag Sumda KOMPOL Bahrun Nasikin, S.Ag., M.Ag., Kasat Reskrim AKP Maryoko, S.H., M.H., Kasat Lantas AKP Rukimin, S.H., Kasat Narkoba AKP M Mukid, S.H., Kasat Binmas AKP Didik Supriyadi, Kasi Propam IPDA Aris W, S.H., dan di hadiri oleh Forpimka Kecamatan Kedunggalar, Kepala UPT se Kedunggalar, Perwakilan Kades se-Kecamatan Kedunggalar, Toga, Tomas, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa.


Dengan materi Pembinaan dan Penyuluhan Keamanan Ketertiban Masyarakat meliputi kenakalan remaja, undang-undang lalulintas dan bahaya Narkoba, dan Paham Radikalisme serta diakhiri dengan tanya jawab.


Kegiatan Angkringan Kamtibmas ini di hadiri masyarakat sekitar kurang lebih sekitar 150 orang. Sebelum acara Angkringan Kamtibmas selesai Kapolres Ngawi berkenaan memberikan Penyerahan tali asih dari Polres Ngawi oleh Kapolres Ngawi kepada Ta’mir Masjid, Tokoh Pemuda dan Kepala Desa Wonorejo. Selama pelaksanaan Giat Angkringan Kamtibmas berjalan dengan aman dan kondusif. (Jf)


Rabu, 07 Maret 2018

Di Ngawi, Denpom V/I Madiun Razia Atribut Militer

Di Ngawi, Denpom V/I Madiun Razia Atribut Militer

NGAWI-  Belasan anggota Denpom V/I Madiun bersama Subdenpom V/1-2 Ngawi menggelar razia kendaraan dan kelengkapan dinas bagi anggota TNI AD melalui operasi penegakan dan ketertiban (Ops Gaktib) di Jalan Ahmad Yani dan Jalan PB Sudirman Ngawi, Rabu (07/03). Kegiatan razia yang dimulai sekitar pukul 06.00 WIB dalam rangka ‘Ops Gaktib Waspada Wira Clurit 2018’.

“Razia ini merupakan rangkaian operasi penegakan ketertiban dengan sandi Waspada Wira Clurit. Tujuannya pemantau dan menindak anggota TNI yang melanggar,” ujar Komandan Satlak Hartib Denpom V/I Madiun Kapten CPM Suhar, Rabu (07/03).


Jelas Kapten CPM Suhar, operasi yang dilakukanya itu melibatkan 12 anggota Polisi Militer (PM) baik dari Denpom V/I Madiun maupun Subdenpom V/1-2 Ngawi. Sasaran lain adalah warga sipil yang menggunakan atribut militer seperti pakaian, jaket sampai stiker yang ditempel di kendaraan atau nopolnya. Dan utamanya kendaraan anggota TNI AD plus surat kelengkapan berkendara sekaligus kartu identitas sebagai anggota militer.

“Sebelumnya kita melakukan upaya sosialisasi yang diteruskan tindakan preventif dan sekarang ini kita lakukan tindakan represif.  Tapi sampai sekarang ini belum ditemukan suatu pelanggaran artinya nihil,” ungkapnya.


Dengan hasil operasi nihil bebernya, mengindikasikan tingkat kesadaran prajurit TNI AD sangat baik terbukti saat dirazia tidak ada satupun pelanggaran yang dilakukan. Baik surat kelengkapan berkendara maupun hal-hal lain yang sekiranya menimbulkan suatu pelanggaran kedisiplinan. Sesuai targetnya selain Ngawi operasi serupa bakal digelar di jajaran Subdenpom. Seperti wilayah Magetan, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Nganjuk, Tulungaggung, Blitar dan Trenggalek. (pr)


Selasa, 06 Maret 2018

Yakin Sosok Gus Ipul-Puti, Petani Padi Di Ngawi Minta Nasibnya Diperhatikan

Yakin Sosok Gus Ipul-Puti, Petani Padi Di Ngawi Minta Nasibnya Diperhatikan

NGAWI - Menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 merupakan momen menarik untuk disimak dari program pro rakyat yang dijanjikan para pasangan calon (paslon) atau sang kandidat. Tetapi lain halnya bagi salah satu petani asal Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Ngawi ini dengan blak-blakan ia mengaku yakin atas figur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama duetnya Puti Guntur Soekarno (Puti) untuk memimpin Jawa Timur lima tahun kedepan.

“Bagi saya petani yang tidak tahu apa-apa ini kayaknya yakin saja sama Gus Ipul dan Puti itu. Mereka kelihatanya berpengalaman dibidang pertanian, makanya saya berharap seandainya jadi gubernur nanti nasib petani seperti saya ini lebih diperhatikan gitu saja,” terang Harianto petani asal Desa Teguhan, Selasa (06/03).

Alasanya, wilayah Ngawi merupakan satu daerah dari 38 kabupaten/kota sebagai lumbung padi di wilayah Jawa Timur sekaligus sebagai parameter keberhasilan pertanian. Untuk itu Harianto pun tidak minta yang neko-neko terpenting adalah soal harga gabah pasca panen harus diperhatikan. Jangan sampai petani padi dirugikan oleh para spekulan yang berakibat biaya produksi tidak kembali ditangan.

“Paling tidak harga gabah sesuai HPP lah jangan dibawahnya itu sudah layak bagi petani. Untuk itu Gus Ipul bersama Puti harus membuat kebijakan strategis buat petani di Ngawi ini. Mengingat Ngawi katanya sebagai sentra produksi padi untuk memasok kebutuhan beras nasional,” beber Harianto.

Sambungnya, dirinya menyambut baik program pemaparan dari Puti Guntur beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa sektor pertanian adalah soko guru ekonomi. Karena itu pemerintah memperhatikan melalui kebijakan pro petani. Apalagi dikabarkan bersama Gus Ipul, cucu dari Presiden Soekarno itu tengah mematangkan rencana kebijakan yang pro petani, baik mengenai aspek modal, bibit, pupuk dan sarana produksi pertanian.

Terpisah beberapa waktu sebelumnya, seperti yang dikatakan Bupati Ngawi Budi Sulistyono menandaskan kalau toh wilayahnya telah mampu memasok kebutuhan beras nasional. Menyusul kebutuhan gabah untuk Ngawi sendiri hanya 20 persen dari total produksinya sekitar 150 ribu ton per tahun.


Kebutuhan padi untuk warga Kabupaten Ngawi hanya sekitar 20 persen dari total produksi sekitar 150.000 ton, sehingga kelebihanya mencapai 80 persen untuk mengisi pasar nasional, termasuk Jakarta. Dari alasan inilah dari tahun ke tahun kita terus memacu produktifitas gabah di Ngawi ini,” pungkas Kanang sapaan akrab Bupati Ngawi. (pr) 


Jasad Bayi Bertali Pusar Ditemukan Warga Mengger Di Aliran Bengawan Solo

Jasad Bayi Bertali Pusar Ditemukan Warga Mengger Di Aliran Bengawan Solo

NGAWI - Warga Dusun/Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar, Ngawi mendadak dibuat heboh terkait penemuan jasad bayi di aliran Bengawan Solo atau tidak jauh dari lokasi desa setempat. Dari penelusuran, jasad bayi berjenis kelamin perempuan yang kondisinya mulai membusuk tersebut kali pertama ditemukan oleh warga Dusun Mengger sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa (06/03).

Saat kejadian Yatno seorang saksi mata dihadapan polisi mengatakan dirinya hendak mencari ikan di aliran Bengawan Solo. Baru sampai dipinggiran ia melihat ada sesosok jasad bayi yang mengambang terseret derasnya aliran Bengawan Solo. Tidak membuang waktu lagi Yatno langsung memberitahukan lagi ke warga lainya hingga penemuan itu dilaporkan ke Polsek Karanganyar sekitar pukul 14.30 WIB.

Pihak aparat kepolisian pun langsung tiba dilokasi kejadian bersama tim rescue dan warga langsung melakukan evakuasi terhadap jasad bayi. Ketika berhasil diangkat ke permukaan ternyata jasad bayi dinyatakan masih komplit tali pusarnya.

“Melihat dari kondisi bayi apalagi masih lengkap tali pusarnya memang ada indikasi dibuang oleh orang tuanya sekitar dua hari sebelumnya. Dengan penemuan itu kami langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan Polres Sragen untuk melacak siapa orang tuanya,” terang Kapolsek Karanganyar AKP Suyadi.

Untuk keperluan visum dan autopsi oleh tim medis jasad bayi langsung di evakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi. AKP Suyadi sendiri belum memastikan motif dari pembuangan bayi tidak berdosa jika hal itu benar dilakukan. Dan terpenting menurutnya, terus melakukan penyelidikan untuk segera mengungkap kasus penemuan bayi diwilayah hukumnya itu. (pr)



Ngawi Damai, Tolak Intoleransi Dan Radikalisme Terhadap Pemuka Agama

Ngawi Damai, Tolak Intoleransi Dan Radikalisme Terhadap Pemuka Agama

NGAWI - Ratusan orang yang berasal dari pimpinan ormas keagamaan, ormas kepemudaan, berbagai unsur masyarakat, tokoh masyarakat, pemuka agama yang ada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menghadiri deklarasi damai dengan tema ‘Penolakan Radikalisme dan Kekerasan Terhadap Pemuka Agama’di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi, Selasa (06/03).
Deklarasi damai hasil inisiasi Kapolres Ngawi AKBP MB.Pranatal Hutajulu dan Komandan Kodim (Dandim) 0805 Ngawi Letkol Inf M.Triyandono dibacakan para pemuka agama berisi lima butir pernyataan. Pada poinya ke lima butir tersebut berisikan mencegah intoleransi, kekerasan terhadap pemuka agama yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
“Kita ini diakhir dan menjelang tahun politik pasti ada masalah-masalah kecil. Dan yang diadu dan digesek-gesekan pasti sila pertama padahal masyarakat kita ini ayem tentrem, nyaman dan sebagainya. Kalau tidak sadar kitalah yang menjadi korban perebutan kekuasaan panggung politik,” terang Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Selasa (06/03).
Kanang sapaan akrab Bupati Ngawi mengharapkan, untuk menjunjung tinggi makna demokrasi silahkan ada perbedangan pandangan politik akan tetapi jangan sampai kerukunan masyarakat terpecah belah. Sehingga ide deklarasi damai dari Kapolres Ngawi maupun Dandim 0805 Ngawi menjadi satu pijakan menuju situasi kondusif dan aman jelang tahun politik baik Pilgub jatim maupun Pemilu 2019 mendatang.
Sementara itu Kapolres Ngawi AKBP MB.Pranatal Hutajulu sekali lagi mengingatkan, deklarasi yang disampaikan oleh semua elemen masyarakat dan semua pemuka agama di Kabupaten Ngawi tidak sebatas dokumen mati. Tetapi benar-benar diikuti tindakan nyata yang terintegrasi agar ada ketegasan dalam menjaga kedamaian masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi.
“Deklarasi yang dilakukan ini menjadi satu bentuk antisipasi dan pencegahan yang kita lakukan dalam menjaga kamtibmas jelang kegiatan politik. Selain itu kita ingin mengoptimalkan para Bhabinkamtibmas untuk selalu berkoordinasi dengan kepala desa maupun para Babinsa. Jika ada permasalahan dibawah untuk segera diselesaikan,” tegas Kapolres Ngawi AKBP MB.Pranatal Hutajulu.
Terpisah Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Ngawi KH.Ullin Nuha Rozy mengatakan, dengan adanya deklarasi damai yang melibatkan semua tokoh agama maupun tokoh masyarakat di wilayah Ngawi hasil gagasan Kapolres Ngawi AKBP MB.Pranatal Hutajulu maupun Dandim 0805 Ngawi Letkol Inf M.Triyandono merupakan satu bentuk kegiatan yang wajib diapresiasi positif. Terlepas dari semuanya adanya radikalisme lebih-lebih kekerasan terhadap pemuka agama sangat tidak dibenarkan.


“Kita bicara radikalisme dan kekerasan terhadap semua tokoh maupun pemuka agama dan masyarakat demikian juga kepada siapa saja itu sangat tidak dibenarkan dinegara kita yang damai ini. Besar harapanya deklarasi damai harus diimbangi dengan komitmen semua warga masyarakat jangan terpancing oleh aksi provokasi maupun isu-isu negative khususnya di media social. Mari kita bersama menjaga kedaulatan NKRI dengan kegiatan yang positif ,” pungkas KH.Ullin Nuha Rozi. (pr)
Disamping Wakil Rakyat Kini Yudho Tekuni Ternak Love Bird, Harganya Wow !

Disamping Wakil Rakyat Kini Yudho Tekuni Ternak Love Bird, Harganya Wow !

NGAWI - Beternak love bird merupakan kegiatan mengasyikkan sekaligus mendatangkan keuntungan besar. Apalagi kalau ditunjang dengan keberanian membeli induk berkualitas yang berharga mahal maka hasilnya pun berlipat sehingga tak kalah dengan pendapatan eksekutif berdasi.


Tapi kini lain meskipun berdasi alias orang penting sebagai anggota DPRD Ngawi dari Partai Gerindra Yudho tetap saja merintis usaha sampingan yang bernilai puluhan juta. Tebak saja, disela-sela sebagai wakil rakyat ia menekuni sebagai ternak burung love bird dirumahnya Jalan Kanigoro, RT 05/RW 07, Dusun Sambirobyong, Desa/Kecamatan Geneng, Ngawi.


“Awalnya ternak love bird itu memang bagian dari hobby saya sebelumnya yang suka ternak burung tapi burung biasa-biasa itu. Kemudian beli anakan love bird jenis biola nilainya sudah jutaan saat itu kemudian jadi indukan dan berkembang hingga kini,” terang Yudho dengan nama komplit Yudho Aris Saputro ini, Selasa (06/03)


Untuk melakukan usaha sampingan bernilai tinggi tersebut Yudho memanfaatkan salah satu ruang rumahnya berukuran 4x5 meter sebagai kandang love bird. Tak heran jika lokasinya pun harus benar-benar protek dari aksi maling mengingat harga burung love bird miliknya bukan kelas ‘ecek-ecek’ melainkan bernilai puluhan juta setiap ekornya tergantung pada jenis.


Kini, ia mengoleksi beberapa jenis love bird mulai biola, pb hingga euwing yang harganya bikin mata ngiler. Betapa tidak kata Yudho, beberapa waktu lalu love bird jenis euwing pernah ditawar Rp 25 juta sepasang. Meski ditawar nilai fantastis sekelas burung belum juga dilepas karena harganya belum cocok.


Ia mengaku baru satu-satunya peternak di wilayah Ngawi yang mengoleksi love bird jenis biola maupun euwing yang jumlahnya mencapai belasan ekor. Masalah harga memang berkisar diatas Rp 15 juta setiap ekornya dan mampu menembus pasar nasional. Mengapa harganya bisa mahal ? kata suami dari Friska Febelinda mendasar dari spesifikasi warna bulu.
Makin variatif warna bulu yang dimiliki akan mempengaruhi nilai jualnya.


Dilain sisi, usahanya itu tidak menyurutkan dirinya sebagai wakil rakyat di DPRD Ngawi justru termotivasi untuk terus mengabdi sebagai penyambung lidah sekaligus memperjuangkan hak rakyat.  Mengenai keuntungan dari ternak burung ‘mahalnya’ itu beber Yudho,  sebagian ia sedekahkan ke fakir miskin dan kaum duafa disekitar tempat tinggalnya.


“Kalau dapat rejeki dari penjualan burung ya sebagian keuntunganya saya bantukan ke saudara-saudara sekitar sini yang membutuhkan. Tidak apa-apa meskipun nilainya kecil yang penting iklas,” urainya. (pr)



Nahas, Memanen Padi Malah Kesambar Petir Tewas Ditempat

Nahas, Memanen Padi Malah Kesambar Petir Tewas Ditempat

NGAWI - Nasib nahas menimpa Gatot Santoso (34) warga Dusun/Desa Campurasri, Kecamatan Karangjati, Ngawi ditemukan tewas mendadak setelah disambar petir diarea persawahan desa setempat pukul 13.30 WIB pada Senin, (05/03). Saat kejadian korban bersama tiga rekanya Feriyansah, Kasminto dan Didik tengah memanen padi dengan cara di erek atau di dos.


Karena hujan aktivitasnya itu langsung dihentikan dan ketiganya hendak pulang kerumah. Namun dalam hitungan detik mendadak ada petir menyambar ketiga hingga terjatuh. Ketika rekan lainya mulai sadar dan bangun namun Agus Santoso masih tergeletak setelah di cek ternyata yang bersangkutan tewas dengan luka terbakar dibagian leher dan dada.


"Dari laporan Polsek Karangjati saat kejadian terjadinya petir sebenarnya menyambar empat orang. Namun lainya itu selamat cuka Gatot Santoso yang menjadi korban," terang Kasubbag Humas Polres Ngawi AKP ES Martono, Senin (05/03).


Dari hasil pemeriksan medis korban dinyatakan murni meninggal akibat sambaran petir dengan sejumlah luka ditubuhnya. Hanya saja dengan kejadian itu pihak keluarganya menolak kalau jasad korban diautopsi. Sehingga saat itu juga jenasah Gatot Santoso langsung diserahkan ke pihak keluarganya. (pr)


Diduga Hasil Jarahan, Puluhan Batang Kayu Jati Diamankan Polisi

Diduga Hasil Jarahan, Puluhan Batang Kayu Jati Diamankan Polisi

NGAWI - Aparat kepolisian Polsek Widodaren, Ngawi berhasil menggagalkan kasus illegal loging diwilayah hukumnya dengan barang bukti sekitar 8 gelondong batang kayu jati berbagai ukuran. Terungkapnya kasus tersebut setelah polisi berhasil mencegat salah satu kendaraan roda empat jenis pick up nopol AE 9099 M warna biru yang melintas di Jalan Raya Walikukun-Gendingan tepatnya masuk Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Ngawi sekitar pukul 17.00 WIB pada Minggu kemarin, (04/03).


Ketika dihentikan, saat itu juga polisi melakukan penggeledahan dan hasilnya ditemukan 8 batang kayu jati yang diduga sebagai hasil illegal loging. Terbukti tidak ada satupun dokumen yang bisa menunjukan jika beberapa batang kayu jati tersebut sebagai hasil hutan. Dengan alasan inilah polisi langsung membawa hasil tangkapanya tersebut ke Mapolsek Widodaren guna proses hukum lebih lanjut.


“Pengungkapan kasus illegal loging yang ada diwilayah hukum Polsek Widodaren mendasar laporan dari masyarakat. Setelah ditindaklanjuti polisi berhasil mengamankan barang bukti sekaligus satu orang yang diduga terlibat dalam kasus itu,” beber Kasubbag Humas Polres Ngawi AKP ES Martono, Senin (05/03).

Jelasnya, dari kasus tersebut polisi mengamankan SW (56) sebagai pihak terlapor yang tercatat sebagai warga Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Ngawi. Mengingat yang bersangkutan saat dicegat tidak mampu menunjukan dokumen resmi sebagai hasil hutan. Jika terbukti melanggar hukum bisa saja SW dijerat dengan Pasal 12 huruf e Jo pasal 83(1) huruf b subsider Pasal 12 huruf b,c Jo pasal 82 (1 )huruf b,c (2) UURI Nomor 18 Tahun 2003 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan. (pr)




Alasan Silpa Terus Berjalan, Puluhan Pejabat Pemkab Ngawi Pindah Kursi

Alasan Silpa Terus Berjalan, Puluhan Pejabat Pemkab Ngawi Pindah Kursi

NGAWI - Dinilai kurang greget memaksimalkan kinerja disatuan birokrasi membuat puluhan pejabat di jajaran Pemkab Ngawi harus rela pindah kursi. Mutasi pejabat ini langsung dilakukan oleh Bupati Ngawi Budi Sulistyono yang dihadiri Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko plus semua pejabat OPD di Pendopo Wedya Graha Ngawi, Senin (05/03).

Rotasi atau perputaran jabatan tersebut terpaksa dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan maupun kurang terserapnya anggaran (silpa) dalam suatu program di satuan kerja (satker) dilingkup Pemkab Ngawi. Bupati Ngawi Budi Sulistyono secara blak-blakan mengatakan mau tidak mau mutasi jabatan itu harus diterima dengan legowo sebagai satu konsekuensi sebagai pejabat pemerintah.

“Mutasi ini tujuanya mereka agar lebih serius menangani semua anggaran yang menjadi tupoksinya maupun beban anggaran yang dikelola. Intinya jangan sampai terjadi penyimpangan dan silpa meskipun nilainya dari tahun ke tahun menurun,” terang Kanang sapaan akrab Bupati Ngawi, Senin (05/03).

Selaku Bupati Ngawi ia pun menilai mendasar pengalaman tahun sebelumnya realisasi belanja anggaran selalu tidak tepat waktu. Padahal inovasi program pembangunan pro rakyat terus digenjot untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara terukur dan terencana. Dengan alasan inilah ia melakukan mutasi terhadap puluhan pejabat yang dinilai kurang maksimal menjalankan program tertentu.

Dari puluhan pejabat yang dirotasi ada tiga dinas yang bakal diumbar kosong kursi pimpinanya pasca mutasi ini. Ketiga dinas tersebut antara lain Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Untuk Dinkes sendiri sebagai salah satu dinas yang paling lama ditinggal empunya hanya diisi pejabat Plt pasca meninggalnya Dr Puji Rusdiarto Adi sekitar dua tahun lalu.

“Dinkes ini saya ingin mencari orang yang benar-benar tepat dan untuk mencarinya itu butuh waktu. Dan baru sekarang ini dalam waktu dekat akan diadakan assessment untuk menjaring siapa yang layak menduduki kursi Dinkes itu,” ujar Kanang.

Terpisah Yulianto Kusprasetyo Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Ngawi membenarkan ada 75 orang pejabat yang terkena gerbong mutasi. Untuk Eselon II ada 7 pejabat yang digeser, Eselon III ada 18 pejabat dan Eselon IV tercatat ada 40 pejabat yang menempati kursi baru. Yulianto juga membantah kalau proses mutasi puluhan pejabat itu terkesan asal-asalan tanpa pertimbangan etos kerja.

“Proses mutasi sudah direncanakan sejak awal tidak ada kesan dadakan. Semuanya sudah dilakukan melalui pertimbangan secara detail dan tidak ada titipan kursi,” beber Yulianto kepada sejumlah wartawan.

Justru sebaliknya kata Yulianto, Kabupaten Ngawi pada akhir 2017 lalu menerima satu penghargaan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sebagai salah satu dari 9 daerah kabupaten/kota tingkat nasional yang telah melaksanakan seleksi pejabat terbaik dan fair play. Dimana award dari KASN itu diberikan ke Kabupaten Ngawi atas kepatuhan dan kwalitas tata kelola seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama.

“Resiko dari award itu kalau toh kita tidak bisa melaksanakan seleksi pejabat secara baik akan dicabut. Makanya kita harus benar-benar ekstra hati-hati dan terbuka dalam proses seleksi pejabat yang akan dimutasi,” pungkas Yulianto. (pr).



Lagi-Lagi Jatuh Korban Terseret Arus Sungai Warga Gentong Tewas

Lagi-Lagi Jatuh Korban Terseret Arus Sungai Warga Gentong Tewas

NGAWI. Iya, sebut saja Sani seorang nenek 80 tahun warga Dusun Gnetong Kidul, RT 02/RW 03, Desa Gentong, Kecamatan Paron, Ngawi menjadi korban ganasnya arus sungai di wilayah Desa Soco, Kecamatan Jogorogo, Ngawi pada 14.30 pada Jum’at kemarin, (02/03). Menurut keterangan salah satu saksi, saat kejadian melihat baju maupun peralatan untuk mencari pasir milik korban berada dipinggiran sungai.


“Saya lihat ada baju dan peralatan itu saja apalagi kondisi sungan banjir mebuat curiga. Lantas saya informasikan kepada keluarganya dirumah sore itu juga dengan dibantu warga sekitarnya langsung mencari keberadaan korban dengan melakukan penyisiran disekitar sungai,” terang Suyanto salah satu saksi mata, Sabtu (03/03).


Atas kejadian tersebut aparat kepolisian dari Polsek Jogorogo bersama tim SAR langsung berusaha melakukan upaya pencarian terhadap korban. Proses pencarian akhirnya membawa hasil sekitar pukul 23.30 WIB pada Jum’at malam, (02/03), jasad korban ditemukan dialiran sungai masuk wilayah Desa Gentong atau berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.



“Saat itu juga jenasah korban Mbah Sani itu langsung di evakuasi dari sungai. Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda tanda kekerasan dan meninggalnya korban murni karena terseret arus sungai sewaktu banjir. Malam itu juga jenasahnya langsung kami serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkas Kapolsek Jogorogo AKP Budi Cahyono. (pr)


Di Ngawi, Ratusan Polisi Lakukan Long March Berakhir Orasi Dihadapan Siswa

Di Ngawi, Ratusan Polisi Lakukan Long March Berakhir Orasi Dihadapan Siswa


NGAWI. Ratusan polisi dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Ngawi melakukan kegiatan yang tidak biasa seperti pada umumnya. Mereka dengan sengaja melakukan long march mengambil start dari Jalan Yos Sudarso Ngawi seolah hendak melakukan unjuk rasa apalagi sambil membawa spanduk, brosur maupun  leaflet dengan sasaran tertentu, Sabtu (03/03).

Ternyata benar saja, aksi yang dipimpin langsung Kasatlantas Polres Ngawi AKP Rukimin plus para perwira diinternal Satlantas tersebut membawa misi khusus dengan sasaran pelajar jika melihat dari isi spanduk yang tidak lain berisi pesan untuk tertib berlalu lintas. Tidak luput lagi, ratusan peserta aksi yang notabene Korps Bhayangkara pun langsung menyasar ratusan pelajar SMPN 2 Ngawi yang sudah menunggu sejak awal.

“Iya aksi ini kami lakukan menjelang Operasi Keselamatan Semeru 2018 yang digelar selama 21 hari mulai tanggal 5 Maret dan berakhir 26 Maret 2018 mendatang. Tujuanya tidak lain agar anak-anak kita yang masih duduk dibangku sekolah seperti di SMPN 2 Ngawi ini sedari dini sadar akan keselamatan dan tertib berlalu lintas. Apapun alasanya keselamatan itu mutlak,” tegas Kasatlantas Polres Ngawi AKP Rukimin yang akrab dengan anak-anak sekolah itu, Sabtu (03/03).

Memang selama ini Satlantas Polres Ngawi dibawah komandan AKP Rukimin terus melakukan inovasi dan terobosan membangun perilaku warga masyarakat terutama pelajar untuk lebih peduli terhadap keselamatan berlalu lintas di jalan raya. Mengingat angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Ngawi dalam beberapa dekade terakhir didominasi anak sekolah dengan faktor human error.

“Hari ini dan kedepan tidak ingin lagi dengar apalagi melihat anak-anak kita pelajar ini menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Mereka generasi bangsa, mereka asset negara yang hukumnya wajib kita lindungi, mereka adalah bagian dari kita untuk masa depan dan jadikan mereka pelopor keselamatan berlalu lintas,” ungkapnya.

Seperti yang terlihat aksi para polisi tersebut mendapat sambutan hangat dan positif dari pelajar maupun para guru yang ada di SMPN 2 Ngawi dan warga masyarakat. Pada umumnya mereka mengaku sudah tepat dan pas apa yang dilakukan ratusan personel Satlantas Polres Ngawi. Sehingga dengan kepedulian itu akan ditularkan ke pelajar lainya menuju Ngawi yang lebih baik jauh dari pelanggaran berlalu lintas dan Ngawi sebagai satu daerah pelopor keselamatan berlalu lintas 2018. (pr)



Jumat, 02 Maret 2018

Pencari Pasir Hanyut kena Arus di Sungai Kedung Manten Jogorogo

Pencari Pasir Hanyut kena Arus di Sungai Kedung Manten Jogorogo


NGAWI - Pada hari Jum"at  02 Maret 2018 sekira jam 14.30 WIB telah terjadi orang tenggelam di sungai Kedung manten Desa Soco Kec.Jogorogo Kab.Ngawi dilaporkan Kasun Gentong kidul bapak Agus ke Polsek Jogorogo jam 17.00 WIB.

Korban atas nama Sani,  perempuan, 80 tahun, pencari pasir, alamat dusun Gentong kidul Rt 02/03 desa Gentong Kec.Paron Kab.Ngawi,Tkp disungai kedung manten Desa Soco Kec.Jogorogo Kab.Ngawi.

Menurut keterangan saksi sdr.Suyanto ketika di sungai melihat baju korban dan peralatan untuk mencari pasir berada dipinggir sungai tetapi korban tidak berada disungai, karena sungai dalam keadaan banjir dan usia korban sudah tua, kemudian saksi memberi tahu kepada keluarganya untuk mencari korban bersama masyarakat namun sampai sekarang belum ditemukan.

Atas kekadian tersebut dilakukan pencarian bersama dari Polsek Jogorogo dipimpin KSpk Aiptu Sunyoto dan Kanit Reskrim Aiptu Darto  bersama tim SAR dan masyarakat yang kemudian korban ditemukan di kali dusun Gendengan desa Gentong Kec. Paron Kab. Ngawi, sekira jam  23.30 WIB. Jarak TKP tenggelam/hanyut dengan penemuan korban sekitar 1 Km.

Dan hasil pemerikasaan medis korban meninggal dunia karena kepala luka babras pada pelipis kiri dan kanan, dahi, bibir robek,pundak kiri luka babras,pinggul tengah luka babras,
kaki kiri dan kanan luka babras,
mulut mengeluarkan darah, tidak ada tanda tanda kekerasan.

Atas kejadian tersebut Keluarga korban menerima sebagai musibah selanjutnya membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi yang diketahui kepala desa Gentong kemudian terhadap korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sebagaimana mestinya.

"Berkat upaya pencarian malam ini juga anggota Polsek Jogorogo  dengan dibantu tim SAR dan masyarakat, korban tenggelam dan Terseret arus kali kedungmanten bisa ditemukan 1 km dari Tkp  diserahkan kepada keluarganya "terang  Kapolsek Jogorogo. (Jf)


Resmob Polres Ngawi ‘Sudahi’ Sindikat Pembobol Brankas Lintas Daerah

Resmob Polres Ngawi ‘Sudahi’ Sindikat Pembobol Brankas Lintas Daerah

NGAWI - Resmob Subnit I Polres Ngawi tidak butuh waktu lama untuk mengungkap aksi pembobolan brankas milik koperasi simpan pinjam (KSP) diwilayah hukumnya dalam rentang dua bulan terakhir ini. Hanya butuh waktu kurang dari 12 jam petugas kepolisian berhasil menggulung sindikat pembobol brankas lintas daerah di wilayah Ponorogo sekitar pukul 18.00 WIB pada Kamis kemarin, (01/03).

Terduga pelaku yang berhasil diamankan dan langsung digelandang ke Mapolres Ngawi berinisial AS (47) pria asal Desa Tulang Bawang, Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tulang Barat, Lampung. Kanit I Resmob Polres Ngawi Ipda Tri Boy AS mengatakan, saat dilakukan penangkapan ada dua pelaku lainya selain AS yang sama-sama digulung yakni WT dan MH.

“Penangkapan yang melibatkan Resmob Ponorogo kemarin itu totalnya ada tiga orang yang diamankan. Hanya saja WT dan MH ini langsung diproses di Polres Ponorogo karena terlibat juga suatu kejahatan disana dan yang dibawa ke Ngawi hanya AS,” beber Ipda Tri Boy AS, Jum’at (02/03).

Jelasnya, saat ini AS langsung dilakukan pemeriksaan dan penyidikan secara marathon untuk mengungkap kejadian lain selain di wilayah Ngawi. Ia pun membenarkan ketiga terduga pelaku masuk spesialis pembobol brankas tersebut sebagai jaringan antar daerah.

Penangkapan terhadap AS setelah adanya laporan dari PT Tri Mitra Tunas Sakti selaku distributor operator Indosat yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani masuk Desa Beran, Kecamatan Ngawi Kota, Ngawi pada Kamis kemarin, (01/03), sekitar pukul 09.00 WIB. Disebutkan, brankas milik distributor Indosat itu mendadak kondisinya rusak dan terbuka yang disinyalir habis digasak maling.

Setelah dilakukan pengembangan lebih lanjut Resmob Polres Ngawi langsung menyasar AS sebagai terduga pelaku. Setelah berhasil diinterogasi, AS mengakui seluruh aksi kejahatan yang dilakukanya itu. Modusnya, AS bersama dua rekanya baik WT maupun MH mendatangi sasaranya itu dengan mengendarai mobil Daihatsu jenis Xenia warna silver nopol F 1645 CR.

“Setelah dianggap sepi pelaku ini masuk ke lokasi dengan cara merusak pintu rolling door dan merusak brankas. Kemudian menguras seluruh isi brankas,” beber Ipda Tri Boy AS.

Namun dari indikasi yang ada mendasar pemeriksaan secara intensif terhadap AS diduga telah membobol brankas di dua lokasi berbeda di wilayah Ngawi selain brankas milik PT Tri Mitra Tunas Sakti. Yakni  brankas milik KSP Bina Sejahter yang berada di Jalan PB Sudirman Ngawi pada 13 Februari 2018 lalu. (pr)


Kamis, 01 Maret 2018

Nama Stasiun Paron Mau Diganti ? Dewan Ngawi Meradang

Nama Stasiun Paron Mau Diganti ? Dewan Ngawi Meradang

NGAWI - Kabar penggantian nama Stasiun Paron menjadi Ngawi yang berada di Daerah Operasional (DAOP) VII Madiun makin santer. Stasiun kereta api yang masuk di wilayah administratif Kecamatan Paron, Ngawi, Jawa Timur dikabarkan dalam waktu dekat akan segera ganti nama.


Sayangnya, rencana yang digagas eksekutif tersebut membuat wakil rakyat daerah setempat kebakaran jenggot. Pasalnya, hingga awal Maret 2018 ini informasi resmi dari pihak yang berkompeten belum sampai di meja DPRD Ngawi.


“Belum ada kabar resmi hingga sekarang ini tentang proses penggantian nama itu pada kami. Hanya saja secara pribadi informasi itu pernah kami dengar,” terang Siswanto Sekretaris Komisi I DPRD Ngawi, Jum’at (02/03).



Kata Siswanto, pihaknya meminta eksekutif (Pemkab Ngawi) segera melakukan sosialisasi jika rencana penggantian nama Stasiun Paron benar-benar dilakukan. Selain itu harus memikirkan dampak plus minusnya apabila perubahan nama stasiun kereta api itu dilakukan. Jangan sampai berdampak pada sosial perekonomian warga masyarakat sekitar stasiun.


“Kira-kira filosofinya apa kalau toh nama stasiun itu diganti. Apakah menguntungkan ataukah sebaliknya misalkan dari sisi ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Mengingat nama stasiun tersebut maupun keberadaanya ada nilai historinya,” ungkap Siswanto legislator dari PKS ini.


Sambungnya, efek perubahan nama stasiun yang berjarak sekitar 8 kilometer dari arah Kota Ngawi ke selatan ini jangan sampai membawa dampak negatif. Apapun alasanya harus dipikir ulang untuk mengantisipasi efek domino dengan pihak lain, baik PT KAI maupun Pemkab Ngawi.


Sementara itu secara singkat Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko/Antok menandaskan, perubahan nama jika terjadi hanya semata menyesuaikan wilayah administratif bukan DAOP.  


Selebihnya, bicara dampak tidak serta merta erat kaitanya dengan nilai perekonomian warga masyarakat.


“Kalau dampak sosialnya pasti ada mengingat ada perubahan nama. Tetapi kalau berimbas ke arah perekonomian itu masih jauh karena bukan sasaranya. Dan untuk kepastian itu (perubahan nama-red) kita masih menunggu informasi dari Dirjen Perhubungan intinya belum final,” pungkas Antok. (pr)



Kapolres Ngawi Gowes dengan Instansi Terkait

Kapolres Ngawi Gowes dengan Instansi Terkait

NGAWI - Menjelang Pemilukada Tahun 2018, POLRI bersinergi dengan Sekda Ngawi - Waskita beserta anggota Polres Ngawi melakukan olah raga bersama dalam bentuk Goes bareng dengan Start dari Mako Polres Ngawi menuju perbatasan Ngawi-Sragen. Jumat (2/03/2018).


Goes Bareng ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan sinergitas dalam mensukseskan Pemilukada 2018, diharapkan dalam keadaan aman dan kondusif. Peserta Goes ini dipimpin langsung oleh Kapolres Ngawi MB. Pranatal Hutajulu, S.H., S.I.K., M.H.


Route Goes kali ini di mulai dari Mapolres Ngawi lanjut menuju Exit Tol Ngawi dan melewati Jalur Tol Ngawi -  berangkat dari Mako Polres Ngawi - Exit Tol - dan ke Perbatasan melalui jalur Tol. Dalam Goes Bareng ini selain meningkatkan sinergitas juga dalam bentuk Patroli bersama, melihat seberapa jauh tahap pengerjaan jalan Tol Moker ini bersama anggota PT. Waskita Karya.


Kapolres Ngawi AKBP MB Pranatal, saat istirahat sejenak di Exit Tol Widodaren menerangkan bahwa, kegiatan olahraga bersama yang dilaksanakannnya itu sebagai pembinaan terhadap personel untuk meningkatkan solidaritas dan kebersamaan antar personel Polfres Ngawi dengan Instansi terkait.


“Olahraga bersama bertujuan untuk menjaga kesehatan setiap anggota dan yang paling penting adalah untuk menjalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan anggota dalam menghadapi pengamanan Pemilukada serentak 2018”, ucap Kapolres. (Jf)




Di Ngawi, Polisi Incar Para Pelanggar Lawan Arah Dan Pemotor Bawah Umur

Di Ngawi, Polisi Incar Para Pelanggar Lawan Arah Dan Pemotor Bawah Umur

NGAWI - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Ngawi konsisten akan menindaklanjuti Operasi Keselamatan Semeru 2018 dengan tujuan akhir menekan angka kecelakaan diwilayah hukumnya. Operasi lalu-lintas (lalin)  yang digelar selama 21 hari mulai 5 - 26 Maret 2018 tersebut dikonsentrasikan dibeberapa titik wilayah atau spot secara acak.


Kasatlantas Polres Ngawi AKP Rukimin saat diwawancari wartawan mengungkapkan, tujuan dari operasi lalin yang bakal digelar kurang tiga hari lagi itu secara umum untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin warga masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya. Selain itu menurunkan fatalitas korban kecelakaan lalin dan utamanya menekan pelanggaran lalin bagi warga masyarakat.


"Kita terus berinovasi melakukan terobosan meminimalisasi pelanggaran lalin. Apabila itu sudah terwujud maka angka kecelakaan juga bisa ditekan sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan terbentuknya opini positif ," ujar Kasatlantas Polres Ngawi AKP Rukimin, Jum'at (02/03).


Tandasnya, untuk sasaran operasi dengan melibatkan petugas gabungan itu akan menyasar bagi pengendara motor yang melawan arah plus berboncengan lebih dari satu orang. Ditambah para pengendara sepeda motor masih dibawah umur sekaligus bagi mereka main handphone disaat berkendara. Mengingat beberapa sasaran diatas sering terjadi di wilayah Ngawi meskipun pihak aparat kepolisian sudah seringkali melakukan sosialisasi tentang ketertiban di jalan raya.


Kupas AKP Rukimin, semua pelanggar yang terjaring dalam Operasi Keselamatan Semeru 2018 akan diproses sesuai mekanisme yang berlaku. Dengan adanya operasi ini tandasnya, akan tercipta kamseltibcarlantas jelang perhelatan pesta demokrasi Pilgub Jatim 2018. Dengan demikian secara perlahan akan tercipta situasi kondusif ditengah warga masyarakat dengan memahami tata aturan serta disiplin berlalu lintas tanpa ada  satupun kejadian lakalantas yang merugikan semua pihak. (pr)



Selesai di Bedah Rumah, Kapolres Ngawi Resmikan Rumah Mbah Sagi

Selesai di Bedah Rumah, Kapolres Ngawi Resmikan Rumah Mbah Sagi


NGAWI – Kepala Kepolisian Resort Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu, S.H., S.I.K., M.H., bersama Pejabat Utama Polres Ngawi, Ketua Bhayangkari cabang Ngawi Ny. Henny Pranatal Hutajulu, dan rombongan melakukan peresmian Bedah Rumah milik Mbah Sagi, pada Kamis 1 Maret 2018.

Niat Kapolres Ngawi ingin segera membedah rumah Mbah Sagi Warga Dususn Ngasinan Desa Cantel Kecamatan Pitu yang hampir rumbuh karena kondisi rumahnya sudah mulai miring kerangka utamanya akhirnya terlaksana.

Hari ini niat Kapolres Ngawi beserta Ibu Ketua Cabang Bhayangkari Ngawi Ny. Henny Pranatal Hutajulu Pada pukul 11.15 Wib tiba dirumah Mbah Sagi Dusun Ngasinan Desa Cantel Kecamatan Pitu Kabupaten  Ngawi dalam rangka meresmikan bedah rumah bantuan sedekah Jumat Polres Ngawi.

“Saat kita berkunjung dan membedah rumah Mbah Sai kita melihat rumah Mbah Sagi yang juga kurang layak huni, Akhirnya kita putuskan untuk membenahi dan membedah rumah Mbah Sagi supaya menjadi rumah yang layak huni,” Tutur AKBP Pranatal.

“Alhamdulillah berkat doa dari Mbah Sagi, akhirnya kita bisa selesaiakan membedah rumah yang dulu kurang layak huni akhirnya bisa menjadi rumah yang layak huni,” tutur AKBP Pranatal saat di rumah Mbah Sagi.

Selain meresmikan Bedah Rumah ini Kapolres Ngawi beserta Ibu Ketua Cabang Bhayangkari Ngawi ini juga memberikan sumbangan yang lainnya berupa Kompor Gas dan kebutuhan bahan pokok. (Jf)


Bambang Legislator Ngawi Sorot Pendidikan Karakter Masih Minim, Salah Siapa ?

Bambang Legislator Ngawi Sorot Pendidikan Karakter Masih Minim, Salah Siapa ?


NGAWI. Bambang Sri Saloko anggota Komisi II DPRD Kabupaten Ngawi menilai penerapan terhadap pendidikan karakter pada remaja yang notabene pelajar lingkup pendidikan di Indonesia secara umum belum berhasil. Karena masih banyak ditemukan kasus yang berhubungan dengan kenakalan remaja seperti halnya di wilayah Ngawi, Jawa Timur.

“Pendidikan karakter keberadaanya memang sangat komplek. Seperti di Ngawi saja untuk sekarang ini sudah berapa banyak kasus yang menyeret pelajar. Mereka masuk dalam lingkaran kenakalan remaja yang berakhir pada penyalahgunaan narkoba maupun sex bebas dan ini sebagai salah satu indikator jika pendidikan karakter di sekolah porsinya kurang,” terang Bambang Sri Saloko, Kamis (01/03).

Bambang legislator dari PDIP Dapil IV (Paron-Kedunggalar) hasil Pemilu 2014 lalu menandaskan, merujuk dari kenakalan remaja dari tahun ke tahun terus meningkat pihaknya tidak serta merta menyudutkan satu sisi atau pihak yang berkompeten. Harus ada langkah yang lebih kongkrit lagi untuk melakukan pencegahan sejak dini.

Pertama, peran orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap perilaku si anak sebagai barang wajib. Orang tua harus peka setiap perilaku maupun perubahan pada anak bukan membatasi ataupun cara bergaul dengan lingkungan atau teman sebaya (Over Protektif). Selain itu hadirnya orang tua dirumah menjadi multi fungsi bagi anak, berikan pemahaman  cara bersosialisasi dengan pihak lain demikian juga tentang bahaya dan resiko dari kenakalan remaja untuk dikemudian hari.

Kedua, lembaga pendidikan (sekolah-red) harus memberikan porsi lebih besar terhadap penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik. Mengingat selama ini disadari atau tidak di lembaga pendidikan secara umum masih fokus terhadap pendidikan akademis daripada pendidikan spiritual. Sekolah wajib memberikan pendidikan agama yang cukup mungkin bisa dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler.

“Dan paling penting sebenarnya selaras dengan perubahan teknologi super cepat di jaman now ini adalah tingkat keimanan anak harus digembleng sedemikian rupa. Selain itu pendidikan empat pilar kebangsaan yang didalamnya ada pemahaman tentang Pancasila dan UUD 1945 porsinya harus ditambah. Jika itu berhasil dilakukan saya yakin visi pembangunan nasional mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila akan dicapai,” beber Bambang.

Sebagai wakil rakyat, Bambang mengisyaratkan perilaku remaja/anak di jaman now juga tidak lepas dari peran lingkungan. Secara holistik peran dan hadirnya orang tua, guru di bangku sekolah dan lingkungan sebagai satu kesatuan dalam pembentukan karakter remaja. Untuk lingkup desa misalkan, ia mengharapkan peran komunitas remaja atau kepemudaan harus dimaksimalkan lagi.

“Pemberdayaan kepemudaan untuk lingkup desa memang dioptimalkan lagi apakah itu dalam wadah karang taruna maupun lainya. Berikan mereka kegiatan dengan demikian rasa kegotong royongan itu mulai terbangun lagi pada generasi kita. Ingat, sekarang ini jujur saja sikap gotong royong mulai memudar mereka seolah tersentralistik dan rasa kebersamaan itu mulai hilang,” pungkas Bambang Sri Saloko. (pr/e*)