Senin, 28 Januari 2019

Polisi Buru Pembalap Liar 27 Motor Diamankan

Polisi Buru Pembalap Liar 27 Motor Diamankan


SIGAPNGAWI - Ditengah gerakan sadar berlalu-lintas bertajuk Millenial Road Safety Festival (MRSF) yang digencarkan Polri langsung ditindaklanjuti Satlantas Polres Ngawi. Tidak sekedar turun gunung mensosialisasikan program yang dipelopori Korlantas Polri tetapi kini tindakan represif terhadap para pembalap liar yang meresahkan masyarakat.

Operasi yang digelar Sabtu 26 Januari 2019 akhir pekan kemarin, polisi berhasil mengamankan 27 unit sepeda motor berbagai merek. Saat itu puluhan petugas Satlantas Polres Ngawi melakukan operasi ditiga lokasi berbeda yakni simpang 4 Kartonyono, simpang 3 PDAM dan simpang 4 terminal lama.

"Operasi memburu pembalap liar itu kita lakukan atau tindakanya melalui patroli hunting system dan penindakan melalui e-tilang. Hasilnya cukup bagus," terang Kasatlantas Polres Ngawi AKP Yanto Mulyanto, Senin, (28/01/2019).

Tandasnya, selain mengamankan puluhan sepeda motor juga berhasil menyita 11 lembar STNK dari kegiatan operasi yang mengerahkan 33 personel tersebut. Pungkasnya, operasi balap liar sebagai satu upaya pengaduan masyarakat yang merasa resah dan mengganggu kamseltibcar lantas.

"Tujuan akhir tidak lain menekan angka kecelakaan. Jangan ada lagi laka yang berujung korban baik luka ringan, berat bahkan kematian, jangan ada lagi peristiwa sia-sia seperti itu," ulas AKP Yanto Mulyanto. (pr)



Disergap Polisi 'No Kentil' Rontok Nyalinya

Disergap Polisi 'No Kentil' Rontok Nyalinya


SIGAPNGAWI - Tidak sepadan perbuatanya yang identik dengan gaya preman main gertak main palak. Saat disergap polisi nyali pun hilang tak bertuan seperti sayur direbus. Perumpamaan tersebut sangat patut disematkan pada diri SK yang kerap disapa No Kentil pria 39 tahun asal Dusun Kedungmiri, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi.

No Kentil menyerah pasrah dan tidak berkutik setelah polisi menangkap dirinya didepan Pasar Kedungmiri sekitar pukul 20.45 WIB, pada Senin, (28/01/2019). Pria berambut ikal tubuh sedang dengan muka pucat itu langsung digelandang polisi ke Mapolsek Mantingan.

"Saudara KN ini kami tangkap setelah diduga terlibat kasus pengeroyokan. Saat ditangkap yang bersangkutan tidak melawan," terang Kapolsek Mantingan AKP Suparno, Selasa, (29/01/2019).

Kata Suparno, KN terjerat kasus penganiayaan setelah diduga melakukan tindak penganiayaan terhadap Wijanarko seorang agen Coca Cola asal Desa Gapuk, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro. Kejadian yang dialami Wijanarko selaku korban terjadi pada Rabu 09 Mei 2018 sekitar pukul 14.30 WIB.

Saat itu korban mendatangi salah satu warung dekat rumahnya No Kentil untuk mengecek minuman Coca Cola. Mendadak kawan terduga pelaku meminta sejumlah uang kepada korban. Namun oleh korban permintaan tersebut tidak digubris. Merasa kesal entah yang lainya korban dikeroyok mengakibatkan luka. (pr)



Korupsi Tanah Bengkok Kades Dawung Jogorogo Ditahan Polisi

Korupsi Tanah Bengkok Kades Dawung Jogorogo Ditahan Polisi


SIGAPNGAWI || Satreskrim - Diduga melakukan tindak dan praktek korupsi AWS pria 38 tahun selaku Kepala Desa (Kades) Dawung, Kecamatan Jogorogo, Ngawi ditahan aparat penegak hukum Polres Ngawi. Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu dihadapan para wartawan menegaskan, kasus penyalahgunaan pengelolaan keuangan desa yang bersumber Pendapatan Asli Desa (PADes) yang menyeret Kades Dawung tersebut terjadi ditahun anggaran (2013/2014).

Saat itu jelasnya, AWS (Kades Dawung-red) memerintahkan kepada KN seorang perangkat desanya (uceng) untuk menyewakan tanah kas Desa Dawung berupa tanah bengkok eks sekretaris desa (carik) selama 6 tahun terhitung mulai 2014 sampai 2020. Akhirnya tanah kas desa yang dimaksudkan itu berhasil disewa Donald Samidin sebesar Rp 153.435.000. Hasil sewa tanah bengkok tersebut senilai Rp 123.435.000 diserahkan kepada AWS dan sisanya sebesar Rp 30.000.000 dipegang oleh KN.

“Dana hasil sewa tanah kas desa itu tidak dimasukan ke keuangan desa sebagai PADes namun dipergunakan untuk kepentingan pribadi oleh diri AWS maupun KN. Dengan bukti yang kuat mendasar keterangan yang ada akhirnya kita lakukan penahanan,” terang Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu, Senin, (28/01/2019).

Polisi pun dari kasus itu berhasil mengamankan sejumlah barang bukti antara lain satu lembar foto copy surat perjanjian sewa tanah kas desa, satu lembar kwitansi penyerahan uang, satu lembar foto copy rekening koran kas Desa Dawung dan beberapa barang bukti lainya. Atas perkara atau kasus tindak korupsi yang diduga dilakukan oleh AWS maupun KN dijerat dengan UURI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 55 KUHP.

Pungkasnya, untuk berkas perkara (BAP-red) tersangka AWS sudah dinyatakan P-21 alias lengkap. Sedangkan KN masih dalam proses penyidikan dan berkasnya akan dipisah (splitsing-red). Untuk itu AKBP MB. Pranatal Hutajulu memerintahkan jajaranya untuk melakukan pemeriksaan marathon terhadap KN agar berkas kasusnya segera dilimpahkan ke Kejari Ngawi. (pr)





Sabtu, 26 Januari 2019

Mendadak Nenek Mati Di Sungai Polisi Olah TKP

Mendadak Nenek Mati Di Sungai Polisi Olah TKP


SIGAPNGAWI - Secara mendadak warga Dusun Bolo, Desa Sambiroto, Kecamatan Padas, Ngawi dikejutkan dengan penemuan mayat mengapung di sungai setempat. Mayat berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan warga sekitar pukul 09.00 WIB, Sabtu, (26/01/2019).

Petugas kepolisian Polsek Padas langsung meluncur ke lokasi kejadian. Setelah dilakukan pemeriksaan seksama dan olah TKP didukung keterangan para saksi akhirnya mayat itu pun teridentifikasi.

Kapolsek Padas AKP Pujianto menyebut, dari pemeriksaan medis bersama personelnya mayat tersebut atas nama Jami nenek berusia 70 tahun warga sekitar lokasi kejadian. Menurut keterangan yang dihimpun,
korban ternyata sudah pikun dan mengalami kebutaan.

"Setelah identitas korban diketahui maupun penyebabnya saat itu juga jenasahnya kita serahkan ke pihak keluarga. Dari peristiwa ini keluarganya sudah menerima kematian korban sebagai musibah," pungkas Kapolsek Padas. (pr)


Bawaslu Ngawi Temukan Ribuan Tabloid Indonesia Barokah, Dikonsultasikan Dewan Pers

Bawaslu Ngawi Temukan Ribuan Tabloid Indonesia Barokah, Dikonsultasikan Dewan Pers



SIGAPNGAWI. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ngawi menindaklanjuti beredarnya ribuan eksemplar tabloid Indonesia Barokah yang tersebar di wilayah Ngawi. Abjudin Widiyas Nursanto Ketua Bawaslu Ngawi mengatakan setidaknya ada ribuan eksemplar tabloid yang diduga kontenya berisi pemberitaan tendensius tentang politik tersebut. 

Tabloid tanpa kejelasan penerbit itu beber Abjudin, menyasar ke beberapa masjid dan pondok pesantren di wilayah Ngawi. Dan penyebaranya mulai terendus sejak Rabu lalu, (23/01/2019), setelah diterima Kantor Pos Cabang Ngawi dan didistribusikan ke 16 titik sub kantor pos yang ada di wilayah kecamatan.

"Sejak kemarin kita sudah melakukan koordinasi dengan kantor pos untuk proses indentifikasi. Tentunya terkait jumlah yang sudah masuk di 16 sub kantor pos kecamatan," terang Abjudin Widiyas Nursanto, Sabtu, (26/01/2019).

Urainya, yang berhasil ditemukan Bawaslu di Kantor Pos Cabang Ngawi untuk sementara ini ada 16 bendel dikemas kedalam karung masing-masing terdiri 3 amplop berisi 10 eksemplar tabloid Indonesia Barokah. Diprediksi sampai sejauh ini mencapai ribuan eksemplar tabloid mengingat dari proses pengiriman terus diterima pihak kantor pos sampai Kamis, (24/01/2019).

Menyangkut indikasi pelanggaran isi tabloid Indonesia Barokah terkait pelaksanaan Pemilu 2019 jelas Abjudin, belum melihat secara utuh konten yang dimuat dan perlu kajian mendalam. Hanya saja jika terindikasi adanya pelanggaran terhadap pemilu memang masuk ranah Bawaslu hanya saja akan dikoordinasikan dengan Dewan Pers. 

Karena kapasitas Dewas Pers sebagai lembaga sah yang berhak menguji salah dan benarnya isi konten. Sehingga apapun alasanya Bawaslu Ngawi belum berani menyimpulkan beredarnya tabloid tersebut mengandung muatan black campaigh atau kampanye hitam.

Sesuai pengamatan awak media di Kantor Pos Cabang Ngawi terhadap salah satu amplop warna coklat di pojok atas kiri tertulis Kepada Yth Terhormat Pengurus Masjid Al-Amin, Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, Ngawi, Jawa Timur. Sedangkan dipojok kanan bawah tertulis SIP : Redaksi Tabloid Indonesia Barokah, Pondok Melati, Bekasi. (pr)



Kamis, 24 Januari 2019

Di Hotel Ternyata Bunga 'Dirudal' Empat Kali Dan Dijanjikan Motor Baru

Di Hotel Ternyata Bunga 'Dirudal' Empat Kali Dan Dijanjikan Motor Baru


SIGAPNGAWI - Lanjutan kasus dugaan perbuatan asusila yang dialami Bunga gadis berumur 15 tahun beralamatkan disalah satu desa masuk Kecamatan Padas, Ngawi membuat geleng-geleng kepala.

Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Indra Najib melalui via selular menjelaskan, hasil dari pemeriksaan intensif Unit PPA Polres Ngawi terhadap Bunga maupun WH terduga pelaku diakui jika telah berhubungan badan layaknya suami istri sebanyak empat kali.

"Iya berhubungan badan empat kali saat dibawa disalah satu hotel itu. Sekarang si WH sudah kami tahan," terang Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Indra Najib, Kamis, (24/01/2019).

Tidak sebatas itu beber Indra, untuk mengelabui korban yang tercatat masih pelajar itu dengan dijanjikan akan dibelikan sepeda motor baru. Bahkan WH mengaku masih bujangan untuk meyakinkan korban yang masih dibawah umur itu.

"Awal perkenalan antara korban dengan terduga pelaku ini dilakukan melalui media sosial. Keduanya saling chat," ulasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, kasus dugaan asusila tersebut diungkap Polsek Padas pada Minggu pekan lalu, (20/01/2019), sekira pukul 14.30 WIB setelah mendapat laporan orang tua Bunga. awalnya SUN (57) si orang tua Bunga pura-pura sakit dan dirawat di Puskesmas Padas setelah mencurigai gelagat kurang baik yang dialami putrinya tersebut.

Dimana sehari sebelumnya Sabtu, (19/01/2019), sekitar pukul 03.30 WIB SUN mendengar anaknya lagi mandi. Selang beberapa saat kemudian tahu-tahu mendengar suara sepeda motor yang baru dinyalakan didepan rumah. Lantas sebagai orang tua SUN pun curigai langsung mengecek keberadaan Bunga ternyata sudah tidak berada ditempat.

"Karena lokasi kejadianya berada disalah satu hotel masuk Kota Ngawi oleh Polsek Pafas dilimpahkan ke Unit PPA Polres Ngawi," jelas AKP Indra Najib. (pr)




Selasa, 22 Januari 2019

Payah, Pencuri Celana Dalam Ini Juga Spesialis Pembobol Warung

Payah, Pencuri Celana Dalam Ini Juga Spesialis Pembobol Warung


SIGAPNGAWI - Benar-benar payah terhadap terduga pelaku pencurian yang masih bau kencur alias dibawah umur ini. Betapa tidak, meskipun baru beranjak usia 16 tahun namun kelakuanya sudah tergolong luar biasa tidak patut ditiru sama sekali.

Seperti yang baru diungkap petugas Polsek Kwadungan, Ngawi baru-baru ini berhasil menggulung komplotan pembobol warung diwilayah hukumnya. Seperti diketahui HWN dan EK kedua bocah remaja yang notabene masih dibawah umur beralamatkan disalah satu desa masuk Kecamatan Kwadungan, Ngawi ditangkap petugas akibat ulahnya.

Kapolsek Kwadungan AKP I Wayan Murtika kepada wartawan menegaskan, kedua terduga pelaku tersebut ditangkap setelah diduga melakukan tindak pencurian yang diantaranya 1 lusin BH dan 10 buah celana dalam serta beberapa barang lainya. Aksi HWN maupun EK bisa terungkap setelah membobol salah satu kios di Jalan Raya Kwadungan atau tepatnya didepan Alfamart masuk Desa/Kecamatan Kwadungan yang mengakibatkan pemilik kios mengalami kerugian mencapai Rp 780 ribu.

“Kedua terduga pelaku memang masih dibawah umur namun tetap kita proses sesuai prosedur yang berlaku. Dan kedua bocah itu masih kita periksa secara intensif,” terang Kapolsek Kwadungan AKP I Wayan Murtika, Rabu, (23/01/2019).

Ia membeberkan, kejadian pembobolan kios tersebut sejatinya dilakukan kedua terduga pelaku pada Kamis pekan lalu, (17/01/2019), yang diperkirakan mulai pukul 01.00 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB. Keduanya bisa masuk ke dalam kios setelah membobol atap berbahan asbes.

Kemudian dari interogasi terhadap kedua bocah berhasil dikembangkan lagi ternyata merupakan spesialis pembobol warung di 9 tempat berbeda. Bahkan sampai pada wilayah Madiun dan Magetan. Atas kasus itu tandas I Wayan, pihaknya melakukan koordinasi dengan Unit PPA Polres Ngawi mengingat usia terduga pelaku. (pr)



Makan Korban, Kapolsek Paron Tutup Galian Pasir

Makan Korban, Kapolsek Paron Tutup Galian Pasir


SIGAPNGAWI. Pasca kejadian longsornya galian pasir ilegal dikawasan hutan masuk Dusun Kesongo, Desa Kedungputri, Kecamatan Paron, Ngawi yang menewaskan dua orang membuat Kapolres Paron AKP Widodo ambil tindakan tegas. 

Sesuai instruksinya usai kejadian, memerintahkan pihak pemerintah desa setempat memberikan sosialisasi ke masyarakat tentang resiko melakukan penambangan. Apalagi lokasi penambangan pasir tersebut berada di area kawasan hutan jati yang tentunya dilarang oleh Perhutani.

"Kita bakal tutup galian itu jelas membahayakan apalagi ilegal. Selain membahayakan nyawa proses penambangan sangat mengancam keseimbangan hutan itu sendiri," terang Kapolsek Paron AKP Widodo, Selasa, (22/01/2019).

Seperti diketahui sebelumnya dua orang penambang pasir Suyoko (45) dan Wagiman (53) warga Dusun Kesongo, Desa Kedungputri ditemukan tewas setelah terkena longsoran tebing sungai setinggi 3 meter. Kejadian yang merenggut dua nyawa itu terjadi sekitar pukul 14.45 WIB pada Selasa, (22/01/2019). 

Pungkas Kapolsek Paron, pihak Perhutani sudah berulangkali melakukan peringatan keras bagi warga sekitar sungai untuk tidak melakukan penambangan liar. Bahkan peringatan keras Perhutani tertuang dalam surat pernyataan warga yang berjanji tidak akan melakukan penambangan pasir disungai masuk dikawasan hutan. (pr)


Terkena Longsor Di Sungai Kedungputri Dua Penambang Pasir Tewas

Terkena Longsor Di Sungai Kedungputri Dua Penambang Pasir Tewas


SIGAPNGAWI. Dua orang penambang pasir masing-masing atas nama Suyoko (45) dan Wagiman (52) warga Dusun Kesongo, Desa Kedungputri, Kecamatan Paron, Ngawi ditemukan tewas terkena longsoran material dipinggiran sungai wilayah setempat. Kejadian tragis menimpa korban yang masih bertetangga tersebut terjadi sekitar pukul 14.45 WIB pada Selasa, (22/01/2019).

Menurut Jumiran yang turut mengevakuasi korban mengatakan, peristiwa yang menewaskan kedua tetangganya itu setelah terkena longsoran material batu saat mengeruk pasir dipinggiran sungai masuk kawasan Perhutani di Dusun Kesongo, Desa Kedungputri. Saat itu korban tengah melakukan aktivitasnya menambang pasir bersama beberapa orang. 

Namun nahas, Suyoko dan Wagiman mendadak tertimpa material longsoran batu bercampur pasir dari tebing sungai setinggi kurang lebih 3 meter. Melihat kejadian itu warga sekitar berusaha mengevakuasi kedua korban dengan alat manual. Setelah satu jam akhirnya kedua tubuh korban berhasil ditemukan dengan kondisi tewas.

"Saat ditemukan kedua korban sudah meninggal. Proses untuk mencari kedua tubuh korban butuh waktu sekitar satu jam," terang Jumiran.

Kapolsek Paron AKP Widodo saat dilokasi kejadian menegaskan, dari hasil pemeriksaan medis dokter Puskesmas Kerten tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada kedua  tubuh korban. Dengan hasil tersebut baik Suyoko maupun Wagiman diketahui menghembuskan nafas terakhirnya akibat kecelakaan kerja menambang pasir setelah tertimpa longsoran.

"Kita sudah melakukan olah TKP maupun pemeriksaan medis kedua jenasah. Hasilnya murni meninggal akibat terkena longsoran material saat menambang pasir. Dan jenasahnya langsung kita serahkan kepada keluarganya masing-masing," jelas AKP Widodo. (pr)


Senin, 21 Januari 2019

Mencari Benang Kusut Balik Penjemuran Dua PNS Terkait Dugaan Pungli Warung Esek-Esek

Mencari Benang Kusut Balik Penjemuran Dua PNS Terkait Dugaan Pungli Warung Esek-Esek


SIGAPNGAWI - Ketegasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Ngawi patut diacungi dua jempol menyangkut dugaan pungli yang dilakukan dua orang oknum PNS dilingkup Kecamatan Padas. Sebagai shock terapy atas ulahnya itu kedua oknum yang notabene abdi negara dijemur sambil hormat bendera dihalaman Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi pada Senin kemarin, (20/01/2019).

Namun perlu ditelusuri lebih lanjut sebab musabab kenapa kedua oknum PNS yang katanya sebagai trantibnya Kecamatan Padas tersebut diduga melakukan pungli ke warung esek-esek dikawasan Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo. Jika dirunut kebelakang awal tahun 2017 lokalisasi berkedok warung di Desa Dawung sudah ditutup oleh pemerintah daerah melalui Satpol PP Ngawi.

Lantas kenapa dua orang oknum PNS itu bisa diduga melakukan pungli ke warung yang menjajakan kepuasan bagi si hidung belang. Jawabanya mungkin tidak lain meski ditutup secara terselubung warung yang dimaksudkan itu masih buka praktek. Logikanya adalah jika memang si pengelola warung esek-esek itu tidak buka praktek tentu menolak ketika ditarik 'pungutan' yang dimaksudkan itu.

Nah, jika menyetor sejumlah 'upeti' tentunya mereka masih membuka usahanya bisnis lendir kenikmatan. Sekarang siapa yang salah atau siapa yang kurang galak ? kemana ketegasan Satpol PP Ngawi dalam memberantas prostitusi diwilayahnya. Ataukan keberadaan petugas trantib memang kurang bertaring. Terus siapa yang sebenarnya mempunyai hak dan kewajiban memberantas salah satu penyakit masyarakat tersebut. (pr)


Tragis, Rahma Temukan Suaminya Meninggal Gantung Diri

Tragis, Rahma Temukan Suaminya Meninggal Gantung Diri


SIGAPNGAWI || Mantingan - Peristiwa cukup menggegerkan warga terjadi di Dusun/Desa Pakah, Kecamatan Mantingan, Ngawi. Warga setempat sekitar pukul 09.30 WIB pada Selasa siang, (22/01/2019), dikagetkan dengan meninggalnya Rika Kuswanto (34) dengan cara gantung diri.

Kematian korban yang beralamatkan Desa Bakamang, Kecamatan Bakamang Tengah, Kota Waringin Timur, Kalteng pertama kalinya diketahui oleh istrinya Rahma. Saat ditemukan kondisi korban sudah terbujur kaku dengan tali plastik melilit ke lehernya.

"Saat ditemukan istrinya itu korban keadaanya sudah meninggal. Sekarang ini jenasahnya langsung dievakuasi ke rumah duka," terang Kapolsek Mantingan AKP Suparno, Selasa, (22/01/2019).

Dijelaskan, paginya Rahma berusaha mencari keberadaan suaminya tersebut karena tidak tidur dirumah. Kemudian bergegas ke rumah orang tuanya yang kosong namun mendadak malah menemukan suaminya sudah meninggal dengan cara yang tidak wajar.

Lebih lanjut Suparno, dari hasil pemeriksaan medis pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dan sangat diyakini meninggalnya Rika Kuswanto murni gantung diri. Hanya saja terkait aksi nekat maupun penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri masih ditelusuri lebih lanjut. (pr)




Di Ngawi, Ribuan Umat Kristiani Gelar Perayaan Natal Bersama Dihadiri Tokoh Lintas Agama

Di Ngawi, Ribuan Umat Kristiani Gelar Perayaan Natal Bersama Dihadiri Tokoh Lintas Agama


SIGAPNGAWI || Dengan mengusung tema "Natal Adalah Sumber Hikmat Bagi Kedamaian Umat Manusia" merupakan perayaan Natal bersama umat Kristiani se-Kabupaten Ngawi yang digelar di GOR Bung Hatta Kota Ngawi, Senin, (21/01/2019). Kegiatan perayaan Natal tersebut dihadiri langsung Pendeta Gilbert Lumoidong demikian juga sekitar ribuan umat Kristiani dari daerah setempat.

Pada kegiatan ini juga hadir Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu, Dandim 0805 Ngawi Letkol Arh Hany Mahmudi. Tidak ketinggalan KH Abdus Salam pimpinan Ponpes Al Barokah Desa/Kecamatan Kendal dan beberapa tokoh agama lainya baik Budha, Hindu dan Konghucu.

Menurut Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu mengatakan, perayaan akbar Natal di Ngawi ini adalah yang perayaan Natal yang melibatkan berbagai unsur baik kepolisian maupun TNI juga didukung semua tokoh lintas agama di Kabupaten Ngawi. Lanjutnya lagi, perayaan Natal ini sangat menggambarkan toleransi antar umat beragama terutama di wilayah Ngawi.

"Ada makna tersendiri dibalik tema perayaan Natal pada kali ini. Terutama menyangkut kerukunan umat beragama apalagi di Ngawi ini sangat luar biasa hubungan yang dibangun secara harmonis," beber Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu.

Sementara itu Pendeta Gilbert Lumoidong dalam sambutanya atau khotbahnya mengajak umat Kristiani untuk membangun hubungan yang harmonis, penuh toleransi antar pemeluk beragama. Apalagi menjelang tahun politik 2019 sebagai umat harus mengedepankan kerukunan antar sesama manusia dalam kedamaian.

“Melalui perayaan Natal ini, hendaknya dijadikan sebagai sarana untuk lebih mendalami dan menghayati ajaran agama, untuk selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," tutur Pendeta Gilbert Lumoidong.

Pada kesempatan yang sama Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyampaikan apresiasi kepada umat Kristen yang ada di Kabupaten Ngawi atas partisipasinya membangun kerukunan antar pemeluk beragama maupun sesama pemeluk Kristiani.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu bersinergi dengan pihak manapun. Mari jadikan acara ini sebagai momentum melakukan perubahan yang progresif berlandaskan nilai-nilai religi dan kearifan lokal,” tuturnya. (pr)


Ngawi Bersholawat, Ma'ruf Amin Ungkap Pencawapresan Dampingi Jokowi

Ngawi Bersholawat, Ma'ruf Amin Ungkap Pencawapresan Dampingi Jokowi



SIGAPNGAWI || Didepan ribuan jamaah Nahdlatul Ulama (NU) di alun-alun Kota Ngawi, Jawa Timur Cawapres Ma'ruf Amin mengungkap alasanya bersedia mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, Senin, (21/01/2019). Menurut Ma'ruf keberadaan Jokowi selama ini sangat menghormati kalangan nahdliyin.

"Karena Pak Jokowi begitu hormatnya pada kita sebagai santri maupun ulama. Sehingga tidak salah ketika saya menerima tawaran beliau untuk mendampinginya," terang Ma'ruf Amin.

Padahal secara logika tandas Ma'ruf, untuk mendampingi pencapresan Jokowi bisa diambil dari kalangan politisi. Namun lain kenyataanya justru meminang dari kalangan nahdliyin pada ajang Pilpres yang digelar 17 April 2019 mendatang.

Hal itu menandakan bahwa Jokowi begitu hormat kepada kalangan nahdliyin bukan hanya sekedar mendukung melainkan menggandeng. Lebih-lebih pasca lengsernya Gus Dur dari kursi kepresidenan hingga sekarang ini keberadaan kaum nahdliyin belum diberi kesempatan lagi untuk memimpin negeri ini.

"Sekarang inilah kesempatan kita untuk terlibat langsung dalam membangun bangsa. Maka dari itu sudah saatnya warga NU tampil lagi," urainya.

Diakhir pemaparanya dihadapan ribuan jamaah KH Ali Gondrong melalui kemasan "Ngawi Bersholawat" menginginkan kehadiran NU dewasa ini sebagai perekat keutuhan bangsa Indonesia. Apalagi ditengah situasi intoleransi agama hadirnya kalangan nahdliyin bisa mewujudkan keutuhan bangsa dalam kemajemukan.

Ditempat yang sama Budi Sulistyono Bupati Ngawi mengatakan pada prinsipnya ia menyambut baik kehadiran Ma'ruf Amin dalam kegiatan Ngawi Bersholawat. Memang di Ngawi sendiri ada pengajian rutin melibatkan KH Ali Gondrong.

"Sebenarnya kita menggelar pengajian rutin bersama KH Ali Gondrong dengan jamaah fanatismenya yang luar biasa melalui mafia sholawat. Kebetulan Ma'ruf Amin ada di Madiun dan diundang  kesini alhamdulilah bisa hadir," jelasnya. (pr)


Sabtu, 19 Januari 2019

Lagi Berteduh Dari Hujan, Tiga Motor Ditabrak Avanza

Lagi Berteduh Dari Hujan, Tiga Motor Ditabrak Avanza


NGAWI. Diduga tergelincir kendaraan Toyota Avanza terlibat kecelakaan dengan pemotor dibawah jembatan tol Ngawi - Kertosono tepatnya di Jalan Raya Ngawi - Maospati kilometer 04-05 masuk Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Ngawi. Peristiwa lakalantas tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, Sabtu, (19/01/2019).

Sebelumnya hujan terjadi disekitar lokasi kecelakaan membuat tiga orang pemotor sengaja berteduh dibawah jembatan lintasan tol (underpass). Saat bersamaan dari arah Kota Ngawi atau utara ke selatan melintas mobil Toyota Avansa yang dikemudikan Setyo Wibowo (31) warga Desa Dumplengan, Kecamatan Pitu, Ngawi.

Diduga mobil berplat nomor AE 1060 KA tergelincir akibat cuaca hujan yang mengakibatkan sang sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan. Kontan saja mobil itu pun menabrak para pengendara motor dan baru berhenti setelah menabrak tiang telepon. 

"Kalau saya lihat mobil itu kayak oleng ke kiri menabrak pemotor yang lagi berteduh karena hujan dibawah jembatan tol itu," terang Sofyan.

Akibat dari kejadian itu sesuai data dari Satlantas Polres Ngawi dua orang pemotor menjadi korban terpaksa dilarikan ke RS Widodo Ngawi. Kedua korban masing-masing Sumardi (40) warga Desa Dawu, Kecamatan Paron, Ngawi mengalami luka ringan dibagian kaki. Sedangkan satu korbanya lagi kondisinya tidak sadarkan diri atas nama Aditya Iska Putra (18) warga Desa Munggut, Kecamatan Padas, Ngawi. (pr)



Jumat, 18 Januari 2019

Terpeleset Ke Sungai Pria Ini Tewas Mengambang

Terpeleset Ke Sungai Pria Ini Tewas Mengambang


SIGAPNGAWI - Seorang pria yang diketahui identitasnya sebagai Aris Pambudi (37) ditemukan tewas mengambang di sungai masuk Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Ngawi. Jasad korban yang tercatat sebagai warga Desa/Kecamatan Sidorejo, Magetan diketahui sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis, (17/01/2019).

"Usai mendapat kabar bersama tim medis kami ke lokasi kejadian untuk memeriksa jenasah," terang Kapolsek Geneng AKP Munaji.

Sesuai catatanya, penemuan korban pertama kali diketahui oleh Suprihatin salah satu keluarganya. Siang itu saksi mata tersebut berusaha mencari keberadaan Aris sampai ke sungai tempat biasanya buang hajat. Begitu sampai dibibir sungai Suprihatin melihat kondisi Aris sudah tewas mengambang ditengah air.

"Begitu kami periksa secara detail termasuk keterangan keluarganya memang korban ini telah lama menderita epilepsi," sambung AKP Munaji.

Dengan keterangan itu dipastikan penyebab tewasnya korban di sungai sedalam 2 meter tersebut akibat terpeleset dan jatuh ke sungai. Apalagi sewaktu kejadian dimungkinkan penyakit epilepsi yang dialami korban kambuh. (pr)



Rabu, 16 Januari 2019

KPU Ngawi Gelar Nobar Debat Capres Perdana Nanti Malam

KPU Ngawi Gelar Nobar Debat Capres Perdana Nanti Malam


SIGAPNGAWI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi mengajak warga Ngawi dan sekitarnya untuk ikut serta nonton bareng debat perdana Pilpres 2019 di halaman kantor KPU setempat, Jalan Untung Suropati No.48 Ngawi, Kamis, (17/01/2019).

Hal itu disampaikan Edi Sukamto Sekretaris KPU Kabupaten Ngawi yang membenarkan akan digelar nonton bareng (nobar) malam nanti.

“KPU Ngawi menggelar kegiatan nonton bareng siaran langsung debat calon presiden dan calon wakil presiden di halaman kantor KPU Ngawi. Silahkan bagi masyarakat yang mau bergabung nobar tentang debat capres nanti malam itu,” terang Edi Sukamto Sekretaris KPU Kabupaten Ngawi.

Debat calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2019 yaitu paslon 01 Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin dan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Kata Edi, debat capres itu sangat penting bagi pendidikan politik masyarakat sebelum menentukan pilihanya.

“Harapan besarnya adalah masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih bisa menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS yang sudah disediakan,” tambahnya.

Ulasnya, debat capres-cawapres diatur dalam peraturan KPU (PKPU) nomor 23 Tahun 2018 tentang kampanye pemilu pasal 48, 49 dan 50.

“Pada pasal 48 ayat 3 menyebutkan debat dilaksanakan sebanyak 5 kali dengan rincian; 2 kali untuk calon presiden, 1 kali untuk calon wakil presiden dan 2 kali untuk calon presiden dan wakil presiden,” imbuhnya.

Dalam debat perdana yang digelar oleh KPU ini mengambil tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

“Debat akan diselenggarakan sebanyak 4 kali lagi yaitu pada 17 Februari, 17, 30 maret dan yang terahir baru akan ditentukan tanggal dan tempatnya pada akhir Januari oleh KPU RI,” sambungnya.
Dia berharap warga masyarakat Ngawi bisa mengikuti nonton bareng debat perdana Pilpres 2019 di halaman KPU Kabupaten Ngawi. Namun bagi yang belum bisa bergabung, masyarakat tetap bisa menyaksikan tayangan langsung melalui televisi swasta nasional. (pr)


Mantan Perangkat Desa di Ngawi, Ditemukan Tewas di Hutan

Mantan Perangkat Desa di Ngawi, Ditemukan Tewas di Hutan



SIGAPNGAWI || Mantingan - Berawal dari Suparman (48) warga Desa Pakah, Kecamatan Mantingan, Ngawi tengah menggembala kerbau sekitar pukul 07.30 WIB, Kamis, (17/01/2019), di hutan masuk kawasan BKPH Grogol, Desa Pakah, Kecamatan Mantingan. Mendadak dikejutkan dengan penemuan mayat tergeletak dipinggiran jalan hutan dengan posisi terlentang.

Setelah dicek korban diketahui identitasnya atas nama Widodo (65) warga Dusun Kalitengah, Desa Jagir, Kecamatan Sine, Ngawi. Penemuan mayat langsung diteruskan ke petugas Polsek Mantingan untuk dilakukan pemeriksaan. Untuk sementara meninggalnya korban dipastikan akibat sakit.

"Iya pagi tadi ada penemuan mayat di hutan masuk petak Grogol. Identitasnya sudah diketahui si korbanya itu," terang Kapolsek Mantingan AKP Suparno.

Setelah dipastikan sakit dari penyebab kematian korban saat itu juga langsung dievakuasi ke rumah duka. Dari keterangan keluarga sehari sebelumnya korban pamit ke hutan untuk mencari pakan ternak. Oleh istrinya sempat dilarang karena kondisinya tengah sakit. Namun korban nekat tanpa memperdulikan teguran istrinya itu. (pr)




Selasa, 15 Januari 2019

Motor Dijual Lewat Medsos Ternyata Hasil Pencurian Tiga Pelaku Diamankan

Motor Dijual Lewat Medsos Ternyata Hasil Pencurian Tiga Pelaku Diamankan


SIGAPNGAWI - Kasus yang satu ini boleh dibilang terduga pelakunya masih amatiran. Lantaran barang curian dijual lagi melalui media sosial (medsos) group facebook akhirnya bisa diungkap aparat kepolisian.

Kejadian itu berawal dari laporan Bayu Aji Pamungkas (18) warga Desa Gayam, Kecamatan Kendal, Ngawi telah kehilangan sepeda motor miliknya jenis Yamaha warna merah nopol AE 5130 JL pada Kamis pekan lalu, (10/01/2019), sekitar pukul 04.30 WIB.

Saat kejadian motor korban diparkir diteras rumahnya dengan keadaan kunci kontak masih tertancap. Lantas dua orang tetangga korban sebut saja DM (26) dan SHN (24) melihat ada sepeda motor kondisnya tidak terkunci. Merasa ada kesempatan sepeda motor milik Bayu Aji itu pun diduga digasak oleh keduanya.

"Sepeda motor itu dibawa kabur ke daerah Takeran Magetan dan dipreteli," terang Kapolsek Kendal AKP Suroso, Rabu, (16/01/2019).

Di sekitar kandang ayam masuk Kecamatan Takeran, Magetan itulah kedua terduga pelaku ketemu dengan KUN (27) warga Desa Randualas, Kecamatan Kare, Madiun. Kemudian oleh komplotan maling ini sepeda motor curian itu dijual melalui group facebook dan laku terjual Rp 1,5 juta.

Tidak mau kehilangan jejak polisi langsung melakukan penangkapan terhadap DM, KUN dan SHN sekitar pukul 23.30 WIB pada Rabu kemarin, (15/01/2019). Saat ditangkap ketiganya tidak bisa berkutik setelah adanya barang bukti. (pr)


Ancam Bunuh Saudara Menantu Kakek Asal Dawu Diamankan Polisi

Ancam Bunuh Saudara Menantu Kakek Asal Dawu Diamankan Polisi


SIGAPNGAWI -
Ada-ada saja yang dilakukan PMN seorang kakek yang berumur sekitar 65 tahun asal Dusun Wates, Desa Dawu, Kecamatan Paron, Ngawi. Kakek yang rambutnya mulai memutih itu terpaksa diamankan petugas kepolisian Polsek Paron akibat ulahnya.

Kapolsek Paron AKP Widodo kepada media menjelaskan, sekitar pukul 23.30 WIB pada Selasa, (15/01/2019), pihaknya mengamankan PMN setelah diduga hendak membunuh Rumtirih seorang perempuan asal Dusun Bendo, Desa Tempuran, Kecamatan Paron.

"Sorenya kakek itu dengan berjalan kaki sambil membawa sabit besar hendak mau membunuh saudari Rumtirih yang tidak lain kakak dari menantunya karena persoalan ekonomi. Lantas kita bersama warga menangkapnya," terang AKP Widodo, Rabu, (16/01/2019).

Bahkan kata Kapolsek Paron, untuk mencegah kejadian polisi pun mengamankan Rumtirih ke kantor Mapolsek Paron agar terhindar dari amukan kakek PMN. Setelah ditangkap, kakek PMN langsung dimasukan ke sel sambil menunggu proses selanjutnya. Guna mempertanggungjawabkan perbuatan kakek PMN dijerat dengan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951. (pr)
Satu Rumah Roboh BPBD Ingatkan Warga

Satu Rumah Roboh BPBD Ingatkan Warga



SIGAPNGAWI - Sapuan angin disertai hujan lebat selama satu jam pada Selasa kemarin, (15/01/2019), sekitar pukul 17.00 WIB menerjang berbagai wilayah Ngawi, Jawa Timur. Akibatnya satu rumah roboh tertimpa pohon dan beberapa rumah lainya mengalami kerusakan tepatnya di Desa Kenongorejo, Kecamatan Bringin, Ngawi.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi disebutkan selain di Bringin sapuan angin kencang juga terjadi beberapa desa di Kecamatan Kedunggalar. Dilokasi ini juga sama ada puluhan rumah rusak diterjang angin disertai hujan.

"Sekarang petugas gabungan mulai kepolisian, TNI dan relawan memperbaiki rumah yang rusak. Dan tim kita melakukan pendataan jumlah kerusakan rumah," terang Eko Heru Tjahjono Kepala BPBD Ngawi, Rabu, (16/01/2019).

Ia memperingatkan, kepada semua warga untuk ekstra waspada ketika rumahnya berdekatan dengan pohon. Jika ada pohon yang berpotensi roboh Heru meminta untuk ditebang apalagi posisinya ada disamping rumah. (pr)


Diduga Arus Pendek Satu Rumah Ludes Terbakar Puluhan Juta Melayang

Diduga Arus Pendek Satu Rumah Ludes Terbakar Puluhan Juta Melayang



SIGAPNGAWI - Diduga arus pendek atau korsleting listrik satu rumah milik Santoso (61) warga Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi Kota, Ngawi ludes terbakar. Si jago merah mulai melalap rumah pensiunan PNS tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa, (15/01/2019).

Kapolsek Ngawi Kota AKP Khristanto mengatakan, awalnya korban menyalakan televisi ketika stop kontak ditancapkan mendadak keluar asap. Namun Santoso langsung mematikan televisi dan ditinggal sholat ashar di mushola berjarak 150 meter.

"Ketika diberi kabar ada kebakaran namun api sudah membesar. Warga sekitar sudah berusaha memadamkan api namun tidak berhasil," terang Kapolsek Ngawi Kota AKP Khristanto.

Api berhasil dipadamkan setelah satu unit PMK tiba dilokasi. Kemudian polisi langsung melakukan olah TKP dan diduga kebakaran akibat arus pendek. Dari kejadian itu kerugian materi mencapai Rp 60 juta. (pr)


Sabtu, 12 Januari 2019

Senjata Makan Tuan, Hendak Curi Kabel Malah Tewas Kesetrum

Senjata Makan Tuan, Hendak Curi Kabel Malah Tewas Kesetrum


SIGAPNGAWI. Nasib serba apes menimpa Suwardi Anton (59) warga Dusun Jenggot, Desa Beran, Kecamatan Ngawi Kota, Ngawi ditemukan tewas terbujur kaku akibat tersengat aliran listrik ditengah persawahan masuk Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Ngawi. 

Dari berbagai sumber menduga tewasnya pria bertubuh kurus setelah berusaha memotong kabel beraliran listrik yang terhubung dengan sibel sumur sawah milik warga setempat. 

Kejadian yang menggegerkan warga tersebut diketahui sekitar pukul 10.30 WIB, pada Sabtu, (12/01/2019). Awalnya Saimin salah satu saksi mata melihat ada kabel terlepas dari tiang bambu dan menggelantung diatas tanaman padi milik Said. Lantas Saimin pun memberitahukan kepada Said dan saat itu juga posisi kabel langsung dibenahi oleh si pemilik sawah.

"Ketika hendak membenahi kabel tahu-tahu saya melihat tubuh orang posisinya tergeletak ditengah tanaman padi sambil pegang tang. Ketika saya lihat ternyata dia itu mati," kata Said.

Terkait temuan itu oleh warga lainya diteruskan laporan ke petugas Polsek Padas. Bersama warga, beberapa personel kepolisian melakukan pemeriksaan pada tubuh Suwardi Anton. 

Hasilnya, diduga kuat tewasnya salah satu warga Desa Beran itu setelah berusaha mencuri kabel listrik dengan cara memotong menggunakan tang. Terbukti, tangan kanan korban sekaligus terduga pelaku masih memegang tang dan kabel disekitarnya terdapat lecet melingkar.

Kanit Reskrim Polsek Padas Ipda Arifin melalui via selular menjelaskan, saat ditemukan posisi Suwardi Anton masih memakai jas hujan plus helm. Dan diseberang jalan juga ditemukan satu unit sepeda motor Yamaha 80 warna hitam nopol AE 3157 HO dimungkinkan milik korban. 

"Iya dari pemeriksaan sementara korban ini diduga hendak mencuri kabel listrik. Sebab tidak ada kaitanya dengan pemilik sawah maupun warga sekitar," ungkap Ipda Arifin.

Selain itu dibenarkan, sebelum kejadian sempat terjadi pencurian kabel listrik sibel milik warga dilokasi yang sama. Namun sayangnya tidak pernah dilaporkan ke petugas kepolisian. Pasca kejadian mayat korban dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi guna visum lebih lanjut sebelum diambil keluarganya. (pr)



Senin, 07 Januari 2019

Disperta Klaim Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Di Ngawi Aman

Disperta Klaim Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Di Ngawi Aman



SIGAPNGAWI -  Para petani di Kabupatan Ngawi tidak perlu khawatir tidak menemukan pupuk bersubsidi. Dinas Pertanian (Disperta) daerah setempat memastikan persediaan pupuk bersubsidi bisa memenuhi kebutuhan petani selama musim tanam sepanjang 2019.

Data yang berhasil dihimpun, di wilayah Ngawi mendapatkan jatah pupuk bersubsidi dengan perincian, pupuk Urea 44.133 ton, SP-36 mencapai 10.430 ton, ZA sebesar 31.770 ton, NPK mendapat jatah 41.017 ton dan jenis Organik 48.945 ton. Hal itu disampaikan Eka Sri Rahayu Kabid Sarpras dan Tanaman Pangan Disperta Kabupaten Ngawi.

“Kalau pemupukan sesuai anjuran pasti cukup. Mengingat ketersediaan pupuk sepanjang tahun ini (2019-red) sangat cukup,” terang Eka Sri Rahayu, Selasa, (08/01/2019).

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan kios maupun distributor pupuk resmi. Keberadaan kios tersebut diawasi oleh tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) yang terdiri dari penyuluh pertanian, TNI, dan polisi.

Pengawasan yang dilakukan berkaitan dengan pengadaan, peredaran, penyimpanan, dan penggunaan pupuk. Termasuk, harga pupuk subsidi di masing-masing wilayah. Eka meminta agar petugas di kios aktif melakukan verifikasi dan pendataan stok pupuk. Apabila terjadi kekurangan segera melapor ke dinas.

Pungkasnya, luas lahan baik basah dan kering di wilayah Ngawi hingga saat ini tercatat 83.275 hektar terdiri 50.197 hektar sawah dan 33.078 hektar lahan kering. Untuk luasan lahan tanaman pangan padi khususnya mencapai 140.552 hektar dan tanaman palawija mencapai luas 66.158 hektar. (pr)


Telat Blangko, 2 Ribu Lebih e-KTP Warga Ngawi Belum Bisa Dicetak

Telat Blangko, 2 Ribu Lebih e-KTP Warga Ngawi Belum Bisa Dicetak



SIGAPNGAWI - Kendati warga sudah melakukan print ready record (PRR) sebanyak 2.750 orang, kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP mereka tidak bisa dicetak oleh petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Ngawi. Penyebabnya, stok blangko yang digunakan untuk mencetak e-KTP di Kabupaten Ngawi sudah habis dan telat dikirim oleh pemerintah pusat melalui Dirjen Dukcapil.

“Telatnya blangko e-KTP bukan masalah awal tahun maupun akhir tahun. Melainkan stok yang dikirim oleh Dirjen Dukcapil itu sangat terbatas sehingga pelayanan pembuatan administrasi kependudukan di Disdukcapil Ngawi sini juga berdampak,” terang Sugeng Kepala Disdukcapil Ngawi, Selasa, (08/01/2019).

Padahal kebutuhan blangko e-KTP dalam perharinya sekitar 300 blangko sesuai jumlah pemohon yang melakukan perekaman maupun memperbarui kartu kependudukan mereka. Telatnya blangko dari pusat beber Sugeng pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mencover jumlah pemohon.

Untuk Disdukcapil Kabupaten Ngawi estimasi kebutuhan blangko e-KTP sampai April 2019 nanti sekitar 10 ribu lembar. Jumlah itu termasuk bagi pemohon baru maupun mereka yang memperbarui kartu identitas diri yang mengalami kerusakan. Ia pun menyayangkan pengiriman blangko dari pemerintah pusat tidak sesuai dengan jumlah yang diajukan.

“Blangko harus kita ambil ke pusat namun hanya mendapatkan sekitar 500 blangko dan itu pun menungggu dulu. Kasihan pada awal tahun 2019 ini jumlah pemohon e-KTP luar biasa lihat sendiri terjadi antrean,” tutup Sugeng. (pr)
Heru Curhat, Tindakan Represif Satpol PP Kandas Di Dinas Sosial

Heru Curhat, Tindakan Represif Satpol PP Kandas Di Dinas Sosial


SIGAPNGAWI - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ngawi Eko Heru Tjahjono mengaku serba kebingungan setiap kali melakukan tindakan represif ketika melakukan operasi terhadap anak jalanan maupun para pengemis. Padahal jika merujuk ke Perda Nomor 01 Tahun 2017 keberadaan Satpol PP sangat sentralistik dalam menegakan gangguan ketertiban.


"Setiap kali kita menangkap sasaran baik anak jalanan maupun pengemis itu berujung tidak jelas. Ketika kita arahkan ke Dinas Sosial selalu dilepas bukanya diberikan pembinaan dan pelatihan," tegas Heru sapaan akrab Kasatpol PP Ngawi, Senin, (07/01/2019).


Diakui Heru, keberadaan anak jalanan dan terutama pengemis maupun pengamen dibeberapa titik di Kota Ngawi sangat meresahkan. Satu bukti kongkrit ucapnya, dikawasan alun-alun Kota Ngawi sekarang ini keberadaanya terbilang kurang nyaman. Dilokasi destinasi wisata dalam kota ini berjubel pengamen tentu kehadiranya membuat risih pengunjung. 


"Sudah banyak aduan yang datang ke kita. Secara berkala kita lakukan operasi tapi lagi-lagi mereka tidak jera dan kembali lagi," ulasnya.


Tidak sebatas itu terang Heru, pihaknya memperingatkan kehadiran cafe karaoke yang berada diluar Kota Ngawi sangat menjamur. Sekali lagi kalau memaksa beroperasi terus pihak Satpol PP akan melakukan penertiban. Ketika ditanya secara pasti cafe karaoke yang legal, Heru hanya menyebut dua tempat saja yakni Hokky sama Diva. (pr)


Bobol Kotak Amal Masjid Seorang Sales Bernasib Apes

Bobol Kotak Amal Masjid Seorang Sales Bernasib Apes


SIGAPNGAWI - Entah kurang mantra atau memang bernasib apes saat MR membobol kotak amal masjid. Belum sempat menikmati hasil kejahatanya pria 32 tahun asal Desa Mergosari, Kecamatan Singgahan, Tuban, Jawa Timur ini harus berurusan dengan polisi.


Seperti diketahui pada Minggu kemarin, (06/01/2019), MR sesuai pengakuanya sekitar pukul 13.00 WIB masuk wilayah Dusun Grojogan, Desa Kalang, Kecamatan Pitu, Ngawi, Jawa Timur dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion warna merah nopol S 5537 E sebagai sales untuk menjual alat cuci mobil. Mendadak terduga pelaku masuk Masjid Baiturrahman yang ada di Dusun Grojogan.


Tanpa berpikir panjang dengan menggunakan anak kunci palsu MR berusaha membuka kotak amal dan menguras seluruh uang tunai. Sial, aksinya itu diketahui salah satu takmir masjid hingga berakhir penangkapan. Kasubag Humas Polres Ngawi Kompol ES Martono mengatakan dari tangan MR berhasil diamankan sejumlah barang bukti seperti uang kotak amal senilai Rp 442 ribu dan 10 anak kunci.


"Saat membobol itu terduga pelaku kepergok takmir masjid. Kasus ini langsung kita kembangkan," terang Kompol ES Martono, Senin, (07/01/2019).


Jelasnya, akibat perbuatanya MR dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 KUHP. Melihat dari barang bukti yang ada berupa puluhan anak kunci memang mencurigakan. Namun hasil interogasi sementara MR baru sekali membobol kotak amal masjid. (pr)



Zakat Dipersoal Guru Baznas Bicara

Zakat Dipersoal Guru Baznas Bicara



SIGAPNGAWI || Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Ngawi membeberkan tentang mekanisme maupun prosedur tentang zakat yang selama ini dikumpulkan. Penjelasan Baznas tersebut menyusul keluhan dari salah satu guru terkait prosedur penarikan zakat.

Seperti yang disampaikan Yuni Purwantini salah satu guru SDN Margomulyo 1 Ngawi secara mendadak tanpa dikonfirmasi sebelumnya mengaku gajinya langsung dipotong Rp 92.500 oleh UPT Pendidikan Ngawi. Padahal sesuai pengalaman sebelumnya besaran zakat yang dikeluarkan sifatnya sukarela setelah mengisi formulir.

"Tahu-tahu tertera uang senilai itu untuk zakat padahal itu gaji guru. Sebenarnya kita bukan mempersoalkan nominalnya tetapi caranya itu," terang Yuni Purwantini, Senin, (07/01/2019).

Ungkapnya lagi, bagi PNS khususnya guru untuk golongan 4 nilai zakatnya Rp 92.500 sedangkan golongan 3 sebesar Rp 30.000 dan terakhir PNS guru golongan 2 senilai Rp 20.000. Yuni berucap, dengan pemangkasan sepihak tanpa konfirmasi yang dilakukan UPT Pendidikan Ngawi sangat merasa keberatan.

Terpisah, Markuat salah satu pengurus bidang tasharuff Baznas Ngawi  menerangkan dengan gamblang proses pemungutan zakat sangat transparan sesuai prosedur yakni UU No 23 Th 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Dan ditindaklanjuti dengan PP No 14 Th 2014 sebagai uraian atas undang-undang yang dimaksudkan.

Dia juga menegaskan bahwa tidak semua PNS akan dimintai zakat, tapi hanya mereka yang telah mencapai nisab dan haul. Nisab adalah batasan harta yang mewajibkan seseorang mengeluarkan zakat.

Tandasnya lagi, batasan nisab tersebut setara dengan 85 gram emas atau sekitar Rp 4 juta.
Dengan kata lain, PNS yang difasilitasi untuk membayar zakat ialah mereka yang penghasilan bulanannya telah mencapai angka itu selama satu tahun.

Dengan kata lain, PNS yang difasilitasi untuk membayar zakat ialah mereka yang penghasilan bulanannya telah mencapai angka itu selama satu tahun.

Markuat menegaskan dana yang dipotong itu akan dikelola langsung oleh Baznas untuk didistribusikan lagi ke lembaga maupun pihak yang membutuhkan seperti yayasan anak yatim piatu dan lain-lainya.

"Terkait pengelolaan zakat melalui Baznas sangat transparan artinya dikelola dengan baik secara syariah tidak ada hal apapun yang sifatnya negatif. Semua zakat yang berhasil dikumpulkan selalu dilaporkan jumlahnya," tegas Markuat. (pr)


Minggu, 06 Januari 2019

Lagi, Jalur Rawan Ngawi-Mantingan Makan Korban Pasutri Tewas

Lagi, Jalur Rawan Ngawi-Mantingan Makan Korban Pasutri Tewas


SIGAPNGAWI - Jalur Ngawi-Mantingan benar-benar rawan akan kecelakaan lalu-lintas. Kali ini kecelakaan lalu-lintas terjadi lagi dilokasi yang sama hanya berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian sebelumnya. 

Seperti peristiwa tabrakan maut yang terjadi dikilometer 34 - 35 masuk Dusun Ngrancang, Desa/Kecamatan Mantingan, Ngawi merenggut dua nyawa melayang yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) sekitar pukul 05.30 WIB, Minggu, (06/01/2019). 

Herwan Sudarsono pria 71 tahun dan istrinya Yohana Saminah perempuan 71 tahun warga Desa Wirogunan, Kecamatan Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah dinyatakan tewas setelah mobilnya Isuzu Panter nopol AD 9085 EK terlibat tabrakan dengan truk gandeng jenis Hino yang dikemudikan Muhamad Alhuda warga Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur.

Dari catatan yang ada disebutkan awalnya kendaraan korban melaju dari arah barat ke timur. Sedangkan dari arah berlawanan melintas truk gandeng yang dikemudian pria 28 tahun tersebut. Diduga Muhamad Alhuda selaku sopir truk gandeng mengantuk hingga menabrak mobil yang dikemudian Herwan Sudarsono.

Akibatnya, Herwan Sudarsono tewas dilokasi kejadian setelah terjepit bodi kendaraan. Sedangkan istrinya meninggal dalam perawatan dirumah sakit. Kini, jenasah kedua korban masih disemayamkan di kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi. Sedangkan Muhamad Alhuda langsung diperiksa petugas Satlantas Polres Ngawi. (pr)



Jumat, 04 Januari 2019

Asal Belok Seorang Pemotor Tewas Diseruduk Mira

Asal Belok Seorang Pemotor Tewas Diseruduk Mira


SIGAPNGAWI || Mantingan - Belum sepekan mengawali tahun baru kejadian lakalantas terjadi lagi di jalur tengkorak Ngawi-Mantingan. Kecelakaan menewaskan seorang pemotor yang terjadi pada Jum'at pagi,  (04/01/2019), sekitar pukul 04.30 WIB tepat di kilometer 32-33 masuk Dusun Ngrancang, Desa/Kecamatan Mantingan, Ngawi.

Akibatnya Sunardi Hadi Suparto pria 61 tahun warga Dusun Ngrancang, Desa/Kecamatan Mantingan dinyatakan tewas dilokasi kejadian  setelah mengalami luka serius dibagian kepala. Peristiwa yang merenggut nyawa korban setelah tertabrak Bus Mira nopol S 7288 US dari arah barat ke timur.

Saat itu korban mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario nopol AE 2645 MF berjalan persis didepan Bus Mira yang dikemudikan Riski Asrul Sani warga Sidoarjo, Jawa Timur. Namun nahas menurut keterangan yang ada saat dilokasi tersebut mendadak korban belok ke kanan tanpa diawali tanda lampu sein. Karena jarak terlalu dekat bus antar kota antar propinsi itu pun langsung menabrak korban hingga tewas dilokasi kejadian.

"Kalau penyebab pastinya saya kurang tahu juga mas. Mendadak ada suara brak gitu setelah dilihat ternyata ada tabrakan," terang Sugito seorang saksi mata.

Pasca kejadian mayat korban langsung dievakuasi tim medis ke kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi. Menurut Kasatlantas Polres Ngawi AKP Yanto Mulyanto pihaknya memeriksa para saksi termasuk sopir bus untuk mengetahui pasti penyebab kejadian. (pr)




Rabu, 02 Januari 2019

Paspampres Gadungan Disikat Petugas Gabungan Di Hotel Ngawi

Paspampres Gadungan Disikat Petugas Gabungan Di Hotel Ngawi


SIGAPNGAWI – Petualangan DA pria 24 tahun asal Dusun Kiplung, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah berakhir sudah ditangan petugas gabungan baik TNI maupun kepolisian. Pria bertubuh bongsor yang keseharianya sebagai kuli proyek tersebut disergap petugas gabungan Sub Denpon V/1-2 Ngawi, Intel Kodim 0805 Ngawi plus Subnit 2 Satreskrim Polres Ngawi dikamar 08 Hotel SAA Nuansa Ngawi sekitar pukul 12.00 WIB, Kamis,(03/01/2019).


“Kita hanya memback up petugas Satreskrim Polres Klaten proses penangkapan ini. Sepenuhnya tersangka langsung ditangani mereka,” terang salah satu petugas.


Dari penelusuran yang ada, DA disikat petugas lantaran melakukan tindak penipuan sepeda motor milik warga Klaten, Jawa Tengah. Untuk memuluskan aksinya DA mengaku anggota Paspampres untuk meyakinkan mangsanya. Kejadian itu berawal laporan Fitri Wuryanti perempuan 32 tahun asal Desa Gesikan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten ke Polres Klaten pada Selasa 01 Januari 2019 lalu.


Dimana sesuai keterangan korban sehari sebelumnya pada Senin 31 Desember 2018 mendapatkan pesan via whatsaap dari DA untuk meminjam sepeda motornya jenis Honda Vario. Alasan DA, sepeda motor yang dipinjam dari Fitri Wuryanti dipergunakan untuk mengurus pekerjaan yang ada di Boyolali. Parahnya sesuai keterangan yang tertulis dalam keterangan Fitri, DA sempat mengancam akan menembak korban jika tidak menyerahkan sepeda motornya.


Tidak mau resiko sekitar pukul 10.00 WIB pada Senin 31 Desember 2018 terpaksa Fitri Wuryanti menyerahkan sepeda motor miliknya ke DA yang lagi menunggu di Hotel Srikandi masuk kawasan By Pass Tegalyoso Klaten. Kemudian satu hari kemudian rupanya motor satu-satunya milik korban tidak diserahkan oleh DA. Setiap kali ditelepon Fitri jawaban DA selalu berkelit dengan berbagai alasan. Merasa menjadi korban penipuan membuat Fitri melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Klaten. (pr)



Desak Capres Jalur Independen Puluhan Tikus Pithi Datangi KPU Ngawi

Desak Capres Jalur Independen Puluhan Tikus Pithi Datangi KPU Ngawi



SIGAPNGAWI - Sekitar 70 an orang dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Tikus Pithi mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngawi mendesak dibukanya  pendaftaran Capres dari jalur independen. Dengan pakaian serba hitam mereka membentangkan spanduk dan tulisan didepan KPU Ngawi, Kamis, (04/01/2019).


"Kami berharap pada pemilihan presiden 2019 ada yang dari jalur independen. Dan kami mengharapkan MK membuka kran untuk itu," terang Saifuddin Korlap Ormas Tikus Pithi Ngawi.


Alasanya, pada Pilkada baik ditingkatan propinsi maupun kabupaten pasti dibuka melalui jalur perseorangan/independen. Sehingga tidak salah jika Pilpres dilakukan hal yang sama. Menurutnya sekarang ini sesuai perundang-undangan yang berlaku masih ada waktu jalur independen untuk maju 60 hari sebelum pelaksanaan.


Bahkan ungkap Saifuddin, pihaknya mempunyai calon yang pantas diusung melalui jalur indpenden yakni Tuntas Subagyo dari Purbayan, Sukoharjo, Jawa Tengah. Dimana calon yang diusung tersebut sebagai figur yang merakyat berlatarbelakang masyarakat biasa tidak ada yang lebih.


"Semua Ormas Tikus Pithi hari ini melakukan hal yang sama yakni menyuarakan untuk dibukanya pencalonan independen di KPU," beber Saifuddin.


Ditempat yang sama Samsyul Wathoni Ketua KPU Ngawi menerima penyampaian aspirasi yang dibawa Ormas Tikus Pithi. Hanya saja tahapan Pilpres 2019 sekarang ini sudah berjalan. Hanya saja terkait tuntutan sebagaimana yang disampaikan Ormas Tikus Pithi pihak KPU tidak mempunyai kewenangan melainkan ada ditangan MK. (pr)